Kode Etik Perwira Pelayaran Niaga Indonesia. -->

Iklan Semua Halaman

Kode Etik Perwira Pelayaran Niaga Indonesia.

15 Juli 2017
Jakarta 15 Juli 2017, eMaritim.com


Pernahkah kita sadari siapa yang menjadi peran utama dalam Lakon Distribusi Barang dan manusia dalam jumlah massive di negara kepulauan dan juga di dunia? 

Jauh sebelum tatanan dunia mengenal istilah Perusahaan Pelayaran, IMO dan segala produknya,  Administrator,  Badan Klasifikasi dan lain lain,  apakah sudah ada kapal berlayar dengan aman dari satu tempat ke tempat lainnya? Bahkan berlayar lintas samudra. 

Ya,  Pelaut adalah si Pemeran Utama lakon distribusi barang dan manusia dalam jumlah besar. Dengan kapal berbagai ukuran tugas pelaut jelas dan nyata sangat di butuhkan oleh kehidupan dan peradaban dunia.
Bahwa diatas kapal ada tatanan hierarki yang jelas dengan Chain Of Command yang baku,  maka tidak dipungkiri bahwa Kapal yang hebat pasti dipimpin oleh para Perwira yang handal dan tangguh. Disinilah jantung dari industri pelayaran dimulai,  walaupun peran para ABK tetap menjadi sangat krusial dalam membantu sang Perwira dalam memimpin dan melayarkan kapal dengan aman.


Kehandalan sang Perwira menjadi sesuatu yang mutlak bagi pemilik kapal dalam memilih Pemimpin yang melayarkan kapalnya. Tidak hanya handal,  tetapi para Perwira yang menjalankan tugasnya berlandaskan Kode Etik Profesi mereka yang sudah digariskan.

Di Indonesia,  kode etik Perwira Pelayaran Niaga tidak ditetapkan oleh Sekolah-sekolah yang melahirkan mereka,  tidak oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,  atau lembaga lainnya.  Kode etik tersebut ada didalam Organisasi Profesi mereka sendiri,  seperti seorang Dokter yang memiliki kode etik yang diatur oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia). 

Empat pilar Kode Etik yang dijunjung oleh para Ikatan Perwira Pelayaran Niaga Indonesia (IKPPNI) dijabarkan sebagai berikut:

1.AGUNG,  Perwira Pelayaran Niaga berakhlak pijak kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Berjiwa besar sebagai Perwira Laut Niaga, Menghargai Nilai-nilai agung profesi, Sifat Bersahaja.

2.TULUS,  Perwira Pelayaran Niaga tulus untuk: Dukung Cita-cita Negeri Kepulauan NKRI, Membela kebenaran sesama profesi dibidang bahari NKRI dan dunia,  Junjung tinggi budaya kebaharian NKRI,  Satu untuk semua dan semua untuk satu bahari NKRI

3.KSATRIA, Perwira Pelayaran Niaga adalah insan yang: Jujur,  Setia dan Taat,  Mengayomi,  Pegang teguh tanggung jawab individu,  masyarakat dan lingkungan.

4.PRIMA, Perwira Pelayaran Niaga konsisten dalam: Penjaga mutu aktualisasi profesi, Junjung tinggi harkat dan martabat profesi Perwira Pelayaran Niaga,  Teguh menjaga kemandirian dan objektivitas Profesi.


Permasalahan yang dihadapi Indonesia bukan pada jumlah Perwira atau ratings nya,  tetapi lebih tepat kepada peningkatan kualitas. Apabila sekolah tidak cukup memberikan hal hal yang bersifat spesifik, maka sebuah Organisasi Profesi menjadi jawaban Para Pemilik kapal dalam memilih  Perwira yang memiliki kode etik dan handal dalam menjalankan tugasnya(Capt. Zaenal A Hasibuan)