Kondisi Dermaga Binalawan Memprihatinkan -->

Iklan Semua Halaman

Kondisi Dermaga Binalawan Memprihatinkan

Khalied Malvino
21 Agustus 2017

Kondisi Dermaga Binalawan memprihatinkan }Ist


Nunukan, eMaritim.com – Dermaga Binalawan merupakan salah satu dermaga yang menghubungkan masyarakat di Nunukan ke Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Namun, kini kondisi Dermaga Binalawan cukup memprihatinkan. Kondisi jembatan yang berada di Kecamatan Sebatik Barat ini rusak.

Aktifis Pemuda Sebatik, Ismail menjelaskan, kondisi dermaga yang setiap harinya dilalui ratusan kendaraan dan penumpang kondisinya sudah sangat tidak layak untuk dilalui dan sudah membahayakan bagi penggunanya. Ia menjelaskan, sejak dibangun 2013 lalu, jembatan terapung Binalawan hingga saat ini baru satu kali dilakukan perbaikan yakni pada tahun 2015 lalu. Agar aktivitas masyarakat tetap berjalan, juragan perahu di Binalawan dibantu masyarakat sekitar melakukan perbaikan secara swadaya.

“Kerusakan tangga, tidak ada pagar pengaman, pelampung bocor, dan tiang penahan pelampung hanya satu yang berfungsi,” ujar Ismail seperti dikutip prokal, Senin (21/8).

Menurutnya, Dermaga Binalawan merupakan salah satu dermaga pintu masuk para elit politik, pejabat termasuk tamu-tamu dari senayan. Bahkan, baru-baru ini Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo melalui dermaga tersebut.

“Kondisi sudah rusak ditambah ombak sehingga tangga jatuh dan tidak bisa digunakan lagi. Namun, tadi malam (Jumat, Red.) sudah diperbaiki secara swadaya masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Ismail, pengerjaan jembatan molor oleh pelaksana proyek karena pada papan pengerjaan kegiatan telah terpasang mengenai waktu pengerjaan yakni di mulai sejak 31 Mei 2017 lalu dengan  nilai anggaran kegiatan sebesar Rp 2,8 miliar yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Aparmasi Bidang Transportasi dengan waktu pengerjaan selama 150 hari.

“Dari papan informasi pelaksanaan dana awal 2,8 miliar namun berdasarkan informasi berkurang hingga Rp 2,2 miliar. Entah ada apa, masyarakat juga bingung tidak ada kepastian,” tanyanya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Abdi Juhari mengatakan, pengerjaan Dermaga binalawan bakal segera dilakukan. Sebab, untuk material yang dibutuhkan merupakan bahan pabrikan yang harus dipesan terlebih dahulu.

“Segera dikerjakan, jenis material pabrikan dan segera datang untuk melakukan pengerjaan,” jelasnya ketika dikonfirmasi pewarta.

Ketika ditanyai terkait nilai kontrak Rp 2,8 miliar menjadi Rp 2,2 miliar pihaknya membantah. Menurutnya, tidak ada pengurangan masih sesuai dengan anggaran.

“Masih begitu tidak ada pengurangan,” pungkasnya. (*)