Menteri Susi Ajak Mahasiswa Jaga Kelestarian Laut Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Menteri Susi Ajak Mahasiswa Jaga Kelestarian Laut Indonesia

18 September 2017
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberi pengarahan kepada mahasiswa Universitas Haluoleo | Foto: KKP
Kendari, eMaritim.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuka 1st International Seminar on Sustainability in the Marine & Fisheries Sectors 2017 di Auditorium Mokodompit Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Pada seminar yang dihadiri lebih dari 3.000 mahasiswa tersebut, Menteri Susi mendorong mahasiswa untuk ikut mempertahankan dan melanjutkan pengelolaan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

“Sekarang ikan banyak, jangan sampai stok ikan kita turun lagi. Kita harus pastikan ikan tetap banyak dan ada. Semua orang wajib memantau dan menjaga. Tidak boleh lagi ada illegal fishing. Kapal-kapal besar yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan mengeruk ikan harus ditindak,” ujar Menteri Susi dalam sambutannya.

Menurut Menteri Susi, menjaga laut dari pencemaran agar tetap bersih dan sehat juga merupakan salah satu cara menjaga keberlanjutan. “Sudah saatnya pemerintah provinsi dan daerah yang wilayahnya memiliki pantai pesisir, supaya diatur zona kelautannya. Jangan sampai ada pencemaran di laut. Jangan ada kapal yang menggunakan trawl atau cantrang. Ikan akan habis, dan pada akhirnya nelayan kesulitan sendiri,” tambahnya.

Selain keberlanjutan, Menteri Susi juga mengungkapkan dua pilar lain yang tak kalah penting untuk diperjuangkan yaitu kedaulatan dan kesejahteraan. Menurutnya, kedaulatan harus dimiliki agar Indonesia dapat merdeka dan bebas untuk menentukan dan merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia tanpa intervensi negara lain.

Adapun segala upaya tersebut akan diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Setiap stakeholder perikanan dan kelautan Indonesia harus diupayakan kesejahteraannya. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah misalnya dengan memberikan asuransi nelayan agar nelayan mendapat jaminan keselamatan dalam menjalankan profesinya.

“Tadi pagi sebelum ke kampus ini, saya sempat berenang di pulau. Saya bertemu nelayan, saya bilang, kalau belum punya asuransi, diurus segera ,” cerita Menteri Susi.

Namun menurutnya, sebelum mendapat asuransi nelayan, nelayan Kendari harus bekerja sama untuk menjaga lelestarian laut. “Saya sering dengar, kalau yang suka ngebom laut dan merusak laut adalah nelayan-nelayan dari Sulawesi. Nah, kalau nelayannya mau komitmen menjaga lautnya, kami dari KKP juga akan bantu, beri keringanan, kasih bantuan. Jangan sampai saya melihat karang hancur seperti yang saya lihat tadi pagi di Pulau Karibu. Baru renang 3-5 meter sudah terlihat kehancuran karang, meskipun airnya jernih,” imbuhnya lagi.

Kepada akademisi, Menteri Susi berpesan untuk menjaga laut Kendari. “Jangan sampai Teluk Kendari dibuat daratan karena teluk fungsinya penting. Jaga betul lautan kita. Kalau perlu saya usul kepada Gubernur Sulawesi Tenggara supaya memutar balik rumah-rumah di pantai supaya tidak membelakangi namun menghadap laut,” ungkap Menteri Susi bersemangat.

“Kelautan dan Perikanan menjadi yang utama. Jadi saya harus bisa memastikan supaya laut benar-benar menjadi masa depan bangsa,” pungkasnya. (*/KKP)