Pemkot Pontianak Optimis Pelindo II Mampu Tekan Dwelling Time -->

Iklan Semua Halaman

Pemkot Pontianak Optimis Pelindo II Mampu Tekan Dwelling Time

Khalied Malvino
19 September 2017
Ilustrasi | Istimewa
Pontianak, eMaritim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mengapresiasi dwelling time di Pelabuhan Dwikora, Pontianak yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II Cabang Pontianak yang mencapai waktu di bawah tiga hari. Namun, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji optimis jika Pelindo II dapat mengoptimalkan dwelling time dengan waktu minimal dua hari.

Menurut Midji, Pelabuhan Dwikora di bawah kewenangan Pelindo IIpelayanannya sudah cukup baik. Ketika pemerintah pusat menginginkan dwelling time enam hari, di Pontianak sudah 2,9 hari. Akan tetapi, Sutarmidji berujar akan lebih bagus jika bisa di bawah dua hari. Dalam mendukung pelayanan Midji katakan tentu harus diikuti dengan sarana dan prasarana yang memadai.

"Kalau di sini, sudah menggunakan IT, sehingga orang di lapangan tidak banyak lagi, tinggal menggunakan kontrol dalam ruangan," lanjutnya.

Ia ingin jajaran Pelindo II Cabang Pontianak terus berinovasi dalam peningkatan pemberian pelayanan, sehingga pelayanan yang diberikan cepat, murah dan selamat.

Sementara itu, soal keluhan waktu operasional angkutan kontainer dari pelabuhan, dia menjelaskan saat ini jembatan di Jalan Imam Bonjol sedang dalam perbaikan. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, mau tidak mau jembatan itu dibongkar dan dibangun ulang. Namun dia tidak memungkiri, arus keluar-masuk barang memang hanya melewati jalan itu.

"Sudah membahayakan dan dibangun baru. Kemudian Jalan Ayani hanya untuk roda empat dan jam tertentu hanya roda empat ke atas, sebenarnya tidak ada hambatan, dan kita maunya pelabuhan itu 24 jam, dan kontainer itu keluar malam saja," sarannya.

Jika kontainer beroperasi di malam hari, beban kemacetan di Pontianak menurutnya tidak akan terjadi. "Kita semua tentu inginkan adanya kelancaran arus barang. Dulu pelabuhan mengeluhkan jam enam sore sudah sepi, sekarang harusnya bisa 24 jam," pungkasnya.

Menyikapi hal tersebut, Deputi GM Hukum dan Pengendalian Internal Pelindo II Pontianak, Wiluyo mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan yang ada, bahkan pelayanan yang akan ditingkatkan juga dari segi peralatan yang ada sehingga menunjang percepatan.

Wiluyo katakan terkait saran Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yang ingin dwelling time dibawah dua hari, maka infrastruktur yang ada di luar juga harus mendukung, sehingga saling membantu.

"Terkait itu, kesiapan juga bukan hanya di pelabuhan tapi juga di luar pelabuhannya. Artinya begini di pelabuhan Pontianak ini kan depot-depot di luar kan kurang, kalau kita mau bicara dwelling time, pelabuhan itu sudah 24 jam beroperasi, artinya di luar pelabuhan juga harus 24 jam beroperasi," katanya, seperti dikutip Tribun Pontianak.

Ia tambahkan, kalau di luar pelabuhan belum bisa beroperasi selama 24 jam, maka target di bawah dua hari itu akan sulit.

"Makanya kami juga minta dukungan pemerintah daerah provinsi maupun kota kiranya infrastruktur di luar pelabuhan juga bisa bergerak bersama-sama, itu saja. harus balance pelabuhan 24 jam beroperasi, di luar juga harus sama. Kendala ini yang harus ditanggulangi sama-sama," pintanya.

Secara internal Wiluyo katakan berusaha meningkatkan kualitas layanan, terkait dengan operasi dan peralatan.

"Memang ada beberapa keluhan pelanggan bahwa alat sering rusak. Tapi bagi kami itu tantangan, karena bagaimanapun alatnya kan beroperasi selama 24 jam, pasti di suatu titik tertentu ada yang sedikit bermasalah. Namun kami dengan mitra, vendor berusaha supaya kerusakan alat tidak terlalu lama, kami akan selalu menekan sedikit mungkin waktu terbuang karena kerusakan alat," pungkasnya. (*)