Komisi V DPR RI Berlabuh di NTT Tinjau Fasilitas Kepelabuhanan. -->

Iklan Semua Halaman

Komisi V DPR RI Berlabuh di NTT Tinjau Fasilitas Kepelabuhanan.

Khalied Malvino
03 November 2017
Komisi V DPR RI berlabuh di NTT tinjau fasilitas kepelabuhanan | Istimewa
Kupang, eMaritim.com – Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis meluangkan waktunya berkunjung ke beberapa pelabuhan di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat anggota DPR tengah memasuki masa reses. Fary didampingi pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Distrik Navigasi Kelas II Kupang yang diwakili Kepala Distrik Navigasi Kupang Saham dan KSOP Kelas III Kupang, diwakili Kasi SHSK Capt. Ari wibowo menggunakan kapal KN MINA, mulai dari Kupang-Wini dan Atapupu. 

Kegiatan ini dalam rangka meninjau fasilitas yang berkaitan dengan mitra kerja Komisi V DPR RI di pelabuhan dan daerah perbatasan wilayah NKRI. Kunjungan Fary ke NTT ini memiliki tujuh agenda. Pertama, melihat langsung kondisi kapal Navigasi KN WINA dengan mengikuti pelayaran dari Pelabuhan Tenau Kupang tujuan Pelabuhan Wini dan Pelabuhan Atapupu. Kedua, memantau mercusuar yang ada di Wini. Ketiga, peninjauan rencana pembangunan jembatan gantung di Kabupaten Belu, keempat meninjau progres pembangunan break water sungai Talau Atambua.

Kelima, memantau program air minum Kota Atambua. Keenam, pertemuan dengan Kepala Desa di Kabupateb Belu dersama Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian PUPR. Dan agenda ketujuh adalah mengunjungi rencana pembangunan ruas jalan Norobo-Umasatkaer di Kabupaten Malaka.

Di atas kapal navigasi KN. WINI, Fary menyampaikan dan mengharapkan program pada tahun 2018 yang berkaitan dengan kinerja navigasi dan rencana akan membangun rambu suar di 12 lokasi dapat berjalan sesuai rencana. 

Sekain itu, UPT Atapupu diharapkan program tahun 2018 dimana rencana pengembangan pembangunan Pelabuhan Atapupu untuk menjadi pelabuhan transit dari Surabaya dan Australia, dapat teralisasi. Hal ini agar dapat mengantisipasi pembangunan pelabuhan di Timor Keste karena Komisi V sangat konsen terhadap insfrastruktur wilayah perbatasan.

"NTT merupakan provinsi yang wilayahnya terdapat kawasan perbatasan negara dengan negara lain. Kawasan perbatasan mendapat prioritas pengembangan infrastruktur sebab kini dinilai sebagai pintu gerbang negara serta citra kemajuan dari pembangunan negeri," tutur Fary Francis seperti dikutip Pos Kupang.

Terkait kapal navigasi, diharapkan pada tahun 2018 ada penambahan kapal untuk navigasi dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin tinggi. Fary berharap pada KSOP Kelas III Kupang, dengan kondisi Pelabuhan Tenau yang terus berkembang pesat dapat diikuti dengan pelayan yang lebih cepat dan baik. Fary berjanji DPR RI akan mendukung secara penuh kebutuhan instrumen-instrumen Kementerian Perhubungan (Kemenhub) khususnya untuk perkembangan di daerah NTT.(*)