Masinis Kapal TB Alpine Marine 20 Ditemukan Tak Bernyawa Usai Terjatuh ke Laut -->

Iklan Semua Halaman

Masinis Kapal TB Alpine Marine 20 Ditemukan Tak Bernyawa Usai Terjatuh ke Laut

16 Januari 2018
Ilustrasi Pencarian Korban di Laut oleh Tim SAR
Banten, eMaritim.com – Seorang masinis  kapal TB Alpine Marine 20 terjatuh ke laut dan meninggal dunia, jenazah ditemukan di sekitar pesisir Pantai Bayah Kabupaten Lebak, Banten.

Sebelumnya jenazah masinis tersebut menghilang dan sedang dalam pencaharian oleh Tim pencarian dan penyelamatan atau SAR di sekitar tempat kejadian perkara, awal penyebab kejadian bermula saat masinis naas tersebut terpleset dari Tug Boat ke tongkang dan jatuh ke laut di perairan Bayah, dan ditemukan pada pukul 22.00 WIB, sudah dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Kapolsek Bayah AKP Sadimun mengatakan bahwa jenazah berjenis kelamin laki laki tersebut diketahui bernama Bayan Duma, berusia 39 tahun.dan mempunyai jabatan Masinis II di kapal TB Alpine.

"berawal ketika korban selesai sarapan pagi, setelah sarapan korban pun berjalan dari tug boat menuju tongkang, saat berjalan itulah korban terpleset dan jatuh ke perairan," katanya.

Peristiwa musibah itu terjadi pada Sabtu (13/1) setelah kapal tongkang yang mengangkut limstone sebagai bahan baku semen yang akan diangkut ke Cilegon.

Namun, masinis kapal tongkang yang hendak bersandar di Dermaga PT Cemindo Gemilang terjatuh ke laut.

Kecelakaan laut itu warga setempat melakukan pencarian dan penyelamatan masinis yang terjatuh ke laut.

Pencarian tidak ditemukan karena gelombang cukup tinggi disertai hujan.

Oleh karena itu, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Tagana, RAPI, Polsek, TNI dan nelayan setempat menyisir ke sejumlah titik di sekitar pantai.

Namun, Bayan Duma ditemukan tim SAR Minggu (14/1) pukul 22.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal.

“Jenazah masinis kapal tongkang itu sudah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di kampung halaman,” katanya.

Sementara itu, sejumlah relawan Tagana mengatakan bahwa masinis kapal tongkang dipastikan tidak bisa berenang.

Sebab, tempat kejadian perkara (TPK) di sekitar pantai dan jika mereka bisa berenang dipastikan bisa menyelamatkan diri.

“Kami yakin korban tidak bisa berenang,” kata Yanto, seorang relawan Tagana. (*/Antara)