Tarik Investasi India, Bisnis Pelabuhan Nasional Semakin Kompetitif -->

Iklan Semua Halaman

Tarik Investasi India, Bisnis Pelabuhan Nasional Semakin Kompetitif

20 Maret 2018
Ilustrasi | Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Jakarta, eMaritim.com - Bisnis pelabuhan akan semakin kompetitif, seiring dengan adanya minat salah satu operator pelabuhan besar asal India membangun pelabuhan kontainer di Cilegon, Banten.
Ketua Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (Abupi) Aulia Febrial Fatwa mengatakan, rencana kerja sama antara operator pelabuhan besar asal India dan pelaku usaha nasional membangun pelabuhan di Cilegon, Banten perlu disambut baik.
Keberadaan pelabuhan kontainer di Cilegon, Banten, dinilai akan mendorong terjadinya persaingan sehat antar operator pelabuhan, sehingga semakin mendorong masing-masing operator pelabuhan meningkatkan pelayanan dan produktifitasnya.
 “Karena dengan adanya persaingan akan mendorong tingkat produktifitas lebih tinggi. Dan itu kan amanah dan jiwa dari reformasi kepelabuhanan yang tertuang dalam Undang-undang No 17/2008 tentang Pelayaran, yakni menghapuskan monopoli,” katanya, Selasa (20/3/2018).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Adani Ports, salah satu operator pelabuhan besar asal India akan membangun pelabuhan di Cilegon, Banten. Pembangunan pelabuhan direncanakan dimulai pada tahun ini dengan nilai investasi mencapai Rp5 dengan kapasitas pelabuhan mencapai dua juta TEUs.
Menurut Aulia, minat Adani Ports membangun pelabuhan kontainer di Cilegon dengan mendekati kawasan industri merupakan langkah positif dalam menjawab perkembangan atau perubahan kawasan industri. Pemilihan lokasi pelabuhan kontainer di Cilegon merupakan pilihan tepat mengingat kawasan industri di Banten yang cukup besar.
“Di Banten ada untuk (pelabuhan) curah, kalau sekarang dibangun (pelabuhan) kontainer ini pas dong. Aritnya curah terlayani dan kargo kontainer terlayani.”
Pembangunan pelabuhan yang mendekati kawasan industri juga terjadi di negara-negara lain untuk melayani industri yang ada di lokasi tersebut. Hal ini, kata Aulia, seperti yang terjadi di Singapura yang merelokasi Pelabuhan PSA Keppel Singapura Tanjong Pagar ke Tuas. Terminal yang melayani kontainer dinilai perlu direlokasi karena lokasi sebelumnya sudah berubah menjadi kawasan komersial dan bukan lagi kawasan industri.
“Sekarang ditutup dan dipindah ke Tuas, karena Tanjong Pagar sudah jadi area komersial.”tutupnya. (*/hp)