Kapal Milik Pelni | Ilustrasi |
Labuan Bajo, eMaritim.com – Kapal milik PT Pelni siap menjadi kamar cadangan bagi para tamu IMF yang tak kebagian kamar hotel untuk wilayah Labuhan Bajo, karena rata-rata setiap kapal Pelni dengan tujuan tersebut memiliki kamar sebanyak 15 unit, dan dapat digunakan untuk beristirhat.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala PT Pelni Labuan Bajo,
Herman Amid, Jumat (21/9/2018). “Jumlah kamar di dalam kapal, seperti Kapal
Tilong Kabila sebanyak 15 unit kamar. Kamar tersebut bisa digunakan kalau nanti
ada tamu IMF yang mau pakai,” kata Herman seperti dikutip POS-KUPANG.com.
Selain kamar tersebut kata dia, ada juga kamar atau ruangan
kelas ekonomi yang ukurannya lebih luas dan bisa digunakan.
Namun kepastian tentang digunakan atau tidaknya kapal untuk
para tamu IMF kata Herman, tergantung arahan dari pusat.
Disampaikannya bahwa PT Pelni Labuan Bajo belum menerima
informasi dari kantor pusat, terkait penggunaan kapal untuk antisipasi padatnya
semua kamar hotel bagi para tamu IMF yang berwisata ke Labuan Bajo Oktober
2018.
Untuk diketahui, tamu IMF dipastikan akan berwisata ke
Labuan Bajo setelah mengikuti pertemuan di Bali yang diselenggarakan pada
tanggal 8 sampai 14 Oktober 2018.
"Pertemuan di Bali berlangsung tanggal 8 sampai 14
Oktober 2018 mendatang, berarti setelah tanggal 14 Oktober para tamu IMF akan
ke Labuan Bajo. Sampai saat ini kami belum menerima kepastian waktu mereka
datang ke Labuan Bajo,
" kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata (Disbudpar) Mabar, drh. Theresia P Asmon, Sabtu (15/9/2018)
terkait kedatangan para tamu IMF ke Labuan Bajo.
Saat ini, kata dia, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat
(Mabar) mulai melakukan persiapan-persiapan untuk menyambut kedatangan para
tamu tersebut.(*)