Komentar
Dewan IMO telah melaksanakan pertemuan sebanyak 122 sessi dan hasilnya telah di syahkan yaitu penentuan tema ini yang disetujui oleh Sekjen IMO Kitack Lim.
Bila kita melihat tema untuk tahun 2020 ini sangat terasa sekali semangat yang timbul sebagai anggota dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks dan rumit khususnya dalam mempersiapkan SDA atau " Sustainable Development Agenda " hingga tahun 2030 dan pada saat yang sama pula akan tersedia kesempatan yang patut di garis bawahi yaitu adanya Kontriibusi yang sangat signifikan dari dunia Pelayaran / Shipping serta IMO untuk menindak lanjuti Masa Depan yang berkesinambungan tanpa putus.
Tahun 2020 jelas akan menjadi tanda dimulainya masa Dekade Aksi dan Penyerahan serta akan menjadi dekade yang sangat menentukan bukan hanya terhadap Industri Pelayaran sendiri tetapi Juga untuk seluruh kehidupan di jagad raya muka bumi ini.
Pada bulan September 2019 juga akan terlihat beberapa negara akan melongokan kepala di United Nation di New York untuk menyaksikan sudah seberapa jauhkah dunia telah menyadari komitmen dari Pembangunan yang Berkelanjutan ini( Sustainable Development ), demi terciptanya kehidupan yang lebih baik di muka bumi ini.
Sebagai contoh adalah The SDG ( Sustainable Development Goal ) Summit, The Climate Action Summit dan selanjutnya High Level Meeting Plan untuk tahun 2020, seperti misalnya Konferensi Our OceanAnd the UN Ocean, yang akan menyediakan banyak kesempatan untuk para pemimpin dari berbagai sektor bisnis termasuk industri pelayaran dan kesemuanya itu akan menjalin kerjasama yang harus dilaksanakan bersama dengan langkah yang pasti dan berkelanjutan di masa yang akan datang.
Industri Pelayaran dengan dukungan dari IMO Regulatori sebagai bingkai telah lebih dahulu berjalan maju kedepan secara berkesinambungan.
IMO juga sudah mengadopsi dan terus membuat satu acuan dan ukuran untuk mengurangi Emisi dari gas rumah kaca , pengurangan Sulphur content dari bahan bakar kapal, Implementasi dari Konvensi Ballast Water Management, perlindungan terhadap wilayah Kutub, Pengurangan Sampah di Laut, serta meningkatkan Shiping eficiency melalui pertukaran data informasi secara electronic, dan tantangan digitalisasi di bidang perkapalan dan penggalangan partisipasi komunitas wanita dalam bidang maritime.
Sekretaris Jenderal IMO Kitack Lim mengatakan: “Saya percaya bahwa tema ini akan memberikan fleksibilitas kepada Sekretariat dan Negara-negara Anggota dalam menyoroti berbagai topik dan tantangan dalam memenuhi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Pada saat yang sama, ini akan memberikan peluang bagus untuk menyoroti kontribusi signifikan Shipping dan IMO untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Tahun 2020 akan menandai awal dari satu dekade tindakan dan penyerahan.
Ini akan menjadi dekade yang menentukan tidak hanya untuk industri perkapalan, tetapi untuk kehidupan di planet ini.
IMO diperlengkapi secara strategis, sejalan dengan pendekatan yang ditetapkan dalam Strategi Sekretariat SDGs IMO, untuk menunjukkan kontribusi kami kepada SDGs dan untuk menindaklanjuti peluang teknologi, keuangan, dan kemitraan baru yang belum dimanfaatkan untuk manfaat masa depan industri perkapalan dan umat manusia. ”
Pada tahun 2015, sebanyak 193 Negara telah mengadopsi UN 2030 Sustainable Development dan 17 SDGs ( Sustainable Development Goals ), agenda ini dilaksanakan oleh semua negara anggota sampai pada tahun 2030 diseluruh dunia.
Sehingga diharapkan SDG ( Sustainable Development Goal ) ini adalah kesempatan untuk mentransformasi Dunia agar menjadi lebih baik dan sehingga tak ada satu negara pun tertinggal dibelakangnya.
Sebagai bagian dari keluarga besar UN , IMO secara aktif telah turut serta pula bekerja untuk mewujudkan Agenda SDG 2030.
