UPP Kelas III Karimunjawa Bantu Evakuasi Korban KM Ceria I Tenggelam -->

Iklan Semua Halaman

UPP Kelas III Karimunjawa Bantu Evakuasi Korban KM Ceria I Tenggelam

12 Januari 2020


 
Jakarta, eMaritim.com - Sebanyak 14 (empat belas) orang berhasil diselamatkan dari KM Ceria I yang mengalami musibah tenggelam di Perairan Karimunjawa pada Sabtu (11/1).

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Karimunjawa, Ansori, mengungkapkan KM Ceria I adalah kapal barang berukuran GT 533 yang mengangkut muatan barang curah/sembako dengan rute Semarang-Ketapang.

Menurut Ansori, KM Ceria I bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada hari Kamis, (9/1). “Hari Jumatnya, pada posisi kurang lebih 30 mil Barat Daya Pulau Nyamuk, sekitar pukul 01.00 dini hari, kapal dihantam gelombang tinggi mengakibatkan air masuk ke deck bagian depan sehingga posisi kapal miring ke kiri,” jelas Ansori.

Sekitar pukul 02.00, lanjut Ansori, kapal sudah tidak mampu lagi menahan hantaman gelombang sehingga bagian haluannya mulai masuk ke dalam air. Nakhoda kemudian menginstruksikan kepada seluruh Anak Buah Kapal (ABK) untuk abandon ship menggunakan life raft.

“Seluruh ABK berjumlah 14 orang itu selanjutnya mengapung-apung di atas life raft sampai ditemukan oleh KM. Angele di antara Pulau Kemujan dengan Pulau Parang pada Sabtu (11/1) pukul 08.00 pagi,” ungkap Ansori.

Keempat belas korban tersebut kemudian dievakuasi menggunakan KM. Angele dan KM. Ita Kembar Sam Jaya ke Pelabuhan Legon Bajak, Karimun Jawa dengan keadaan selamat.

Ansori menyatakan, pihaknya sampai saat ini terus melakukan koordinasi dengan pihak/instansi terkait untuk penanganan korban dan menyiapkan semua sarana dan prasarana serta mensiagakan personel untuk menanggulangi musibah kapal tenggelam tersebut.

“Alhamdulillah semua korban berada dalam keadaan selamat dan terus kita kawal proses pemulihan kesehatannya di Puskesmas Karimunjawa. Nakhoda atas nama Suwardi mengalami patah tulang kaki sebelah kiri, sedangkan Cadet Musriah terkilir di pergelangan kaki,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ansori mengatakan, pihaknya akan melanjutkan dengan proses BAPP setelah Nakhoda beserta ABK pulih kondisi fisik dan psikologinya.