Jakarta, Kapal pengangkut
LNG (liquefied natural gas atau gas bumi cair) dari Kilang LNG Tangguh
Papua tiba di Labuan Maringgai Lampung, Sabtu (23/11/2014), pagi. Setibanya di Labuan Maringgai, kapal pembawa
LNG itu segera merapat ke PGN FSRU Lampung untuk membongkar muatan dan
mengalirkan LNG ke PGN FSRU Lampung.
Dibutuhkan waktu
sekitar 38 hingga 40 jam untuk proses bongkar muat LNG tersebut.
“Hari Minggu
23 November 2014 pukul 10 malam proses bongkar muat selesai dilakukan,” kata
Direktur Utama PGN LNG Indonesia, Nisi Setyobudi. PGN LNG Indonesia adalah anak
usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yang menjalankan bisnis LNG.
LNG yang dimuat ke
PGN FSRU Lampung tersebut kata Nisi adalah kargo ketiga dari Kilang LNG
Tangguh. Sebelumnya, kargo pertama LNG Tangguh sudah dimuat ke PGN FSRU Lampung
pada akhir Juli 2014 dan kargo kedua pada akhir Oktober 2014.
Nisi menjelaskan
bahwa setelah kargo ketiga LNG ini, diharapkan akan masuk lagi kargo keempat
pada akhir Desember mendatang.
“Kargo keempat kami harapkan Insya Allah masuk
pada akhir Desember mendatang,” jelas Nisi dalam siaran pers.
FSRU atau Floating
Storage and Regasification Unit adalah sebuah terminal apung berupa kapal
yang mampu menampung LNG yang sekaligus memiliki fasilitas untuk regasifikasi
(mengubah LNG menjadi gas).
Selanjutnya gas tersebut masuk ke terminal gas
untuk selanjutnya disalurkan ke pelanggan. Pelanggan PGN FSRU Lampung saat ini
adalah PLN. PGN FSRU Lampung memiliki tangki penampung 170.000 meter
kubik dengan kemampuan regasifikasi hingga 240 MMSCFD.
Penyaluran gas bumi
ke PLN itu, kata Nisi, mendukung program PLN untuk mengurangi pemakaian bahan
bakar minyak (BBM) di pembangkit listrik miliknya.
Sebagaimana diketahui,
harga LNG lebih murah dibandingkan dengan harga BBM, sehingga akan memberikan
penghematan biaya bahan bakar di pembangkit listrik PLN.
“Hal ini juga
mendukung program pemerintah yaitu konversi BBM ke BBG, untuk mengurangi
ketergantungan terhadap minyak bumi dan mengurangi subsidi BBM,” kata Nisi.(dbs/lasman)