Capt.David Ginting : Industri Maritim Masih Butuh 83 Ribu Pelaut dari Jenjang Nakhoda Sampai ABK -->

Iklan Semua Halaman

Capt.David Ginting : Industri Maritim Masih Butuh 83 Ribu Pelaut dari Jenjang Nakhoda Sampai ABK

Pulo Lasman Simanjuntak
22 Maret 2015
Medan, eMaritim.Com,-Menurut data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan, industri maritim nasional masih membutuhkan 83 ribu pelaut mulai dari jenjang nakhoda, mualim, engineer sampai anak buah kapal (ABK). Sedang suplai dari jalur pendidikan kelautan/pelayaran hanya 1.700 orang dari sekolah negeri/swasta setahun, sementara kebutuhan per tahun 16 ribu orang.

“Dan saat ini pelaut Indonesia termasuk ke dalam lima pelaut yang paling diminati perusahaan pelayaran Eropa dan Asia pasifik setelah Filipina. Tercatat sedikitnya 250 ribu pelaut Indonesia bekerja di perusahaan luar negeri. Ini tentu menguntungkan pemerintah karena menjadi penyumbang devisa terbesar. Devisa mereka bisa triliunan rupiah per tahun,” kata Direktur Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan Capt David Ginting M Mar, dalam sambutan pelantikan 178 Kadet Praktek Laut (Prala) AMI Medan, Sabtu (14/3/2015) di Hotel Emeral Garden.

Pengukuhan Kadet Nautika dan Tehnika Tingkat III AMI tahun 2015 Priode I ini dihadiri Kepala Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan Capt Salehudin Siregar, Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Dr Yuris Danilwan SE MSi, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Maritim Surya Putra Sani SE, Ketua Pengawas Yayasan Pendidikan Maritim Mazwir Sani, dan civitas akademika serta orangtua taruna taruni.

Disebutkan Caft David Ginting, mengingat program pemerintah membangun sektor maritim dan mengembalikan kejayaan kelautan nusantara, yakni akan ditambah armada kapal yang besar untuk mengangkut muatan antar pulau di Indonesia, dan adanya azas cabotage yakni kapal-kapal yang mengangkut muatan antar pulau di Indonesia wajib berbendera merah putih dan diawaki oleh bangsa Indonesia, akan menjadi peluang besar bagi taruna taruni untuk mengambil bagian dalam membangun bangsa dan negara ini.

Terbanyak

Dikatakan Caft David Ginting, pengkuhan cadet kali ini merupakan pekuhan cadet terbanyak sepanjang sejarah AMI Medan dengan total 178 orang, terdiri Teknika 108 orang dan Nautika 70 orang. Karenanya disampaikan apresiasi kepada seluruh dosen yang sudah melaksanakan tugasnya mendidik taruna hingga berhasil menyelesaikan ujian pra pralanya.

Kementrian Perhubungan Indonesia menetapkan 178 taruna AMI Medan wajib menjalankan praktek laut selama setahun pada kapal dalam dan luar negeri. Keputusan ini berdasarkan hasil ujian keahlian pelaut yang dilaksanakan oleh Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP) Kementrian Perhubungan RI.
Ditambahkan Ginting, perkembangan armada pelayaran/kapal mengalami peningkatan 7,1 persen atau 10.785 kapal pada Oktober 2011, menjadi 11.620 kapal pada Oktober 2012. Dapa pada Kemenhub pada Februari 2014 jumlah kapal menjadi 13.240.

 “AMI siap mendukung program pemerintah membangun kembali kejayaan pelayaran nasional, diperkirakan saat ini membutuhkan 3 ribu sampai 4 ribu perwira laut,” kata Capt David.
Sementara  Pembina Yayasan Pendidikan Maritim Medan, dr Yuris Danilwan SE Msi, kepada wartawan mengatakan, AMI yang didirikan 24 Nopember 1960 sampai saat ini telah menghasilkan sekitar 8.735 alumni tersebar di dalam dan luar negeri.

Dikatakan Yuris, dalam mengantisipasi dunia pelayaran,  dan peluang yakni penerapan azas cabotage, AMI menyusun program aksi ke 2 dalam mengantisipasi ketentuan dan persyaratan baru dari IMO amandemen Manila 2010 salah satu program Ahli Teknika Tingkat III adalah menambah fasilitas engine room simulator dalam  pembelajaran untuk mendapatkan sertifikat kompetensi (COC). (pulo lasman simanjuntak)

Teks Foto : Direktur Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan Capt David Ginting M Mar, didampingi Kepala Syahbandar Pelabuhan Utama Belawan Capt Salehudin Siregar melantik salah seorang taruna dalam pelantikan kadet Prala AMI Medan, Sabtu lalu (14/3/2015) di Hotel Emeral Garden.(Foto : Sugiatmo/Analisa)

Sumber berita dan foto : Harian Analisa Online (Medan)