PGN dan Pertamina akan Hubungkan Pulau-Pulau dengan Jaringan Pipa Gas Bawah Laut -->

Iklan Semua Halaman

PGN dan Pertamina akan Hubungkan Pulau-Pulau dengan Jaringan Pipa Gas Bawah Laut

Pulo Lasman Simanjuntak
01 Maret 2015
Jakarta ,eMaritim.Com,-Menteri ESDM Sudirman Said hari melakukan blusukan ke Batam, Kepulauan Riau. Agenda Sudirman adalah melihat infrastruktur listrik dan gas.

Setelah melakukan rapat tentang mengatasi krisis pasokan gas untuk pembangkit listrik di Kepulauan Riau yang bertempat di Kantor PLN Batam, Sudirman merapat ke kantor PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di Batam Centre. Di sini, Sudirman tiba didampingi oleh Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso.

Saat tiba, Sudirman dan Hendi langsung masuk ke ruang rapat. Rapat berlangsung sekitar 1 jam. Usai rapat, Sudirman menjelaskan tujuannya ke kantor PGN di Batam.

"Tadi diundang makan siang. Dijelaskan oleh Pak Hendi terkait pembangunan infrastruktur gas," kata Sudirman di kantor PGN, Batam, belum lama ini seperti dikutip dari detiknews.com.

Di depan awak media, Sudirman mengaku sumringah mendengar rencana PGN membangun jaringan infrastruktur gas hingga tahun 2020.

"Saya kira kita senang karena secara planning sudah sangat baik. Tinggal eksekusi di lapangan," ujarnya.

Lanjut Sudirman, PGN bersama PT Pertamina (Persero) akan menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia dengan jaringan pipa gas di bawah laut (offshore) dan jaringan gas di darat (onshore). Infrastruktur ini diharapkan rampung 5 tahun ke depan. Pemerintah akan memberikan dukungan stimulus kebijakan agar proyek jaringan pipa gas bisa terwujud.

"Saya tanya ke beliau, 5 tahun apa bisa dibereskan? Beliau jawab bisa. Itu untuk koneksi seluruh Nusantara. Pipeline darat dan laut ada jaringan gas termasuk angkutan LNG," jelas Sudirman.

Usai bertemu bos PGN dan awak media, Sudirman menyempatkan diri menerima ajakan foto bersama para karyawan dan petinggi PGN. Selanjutnya, eks Direktur PT Pindad (Persero) tersebut meninggalkan kantor PGN Batam memakai mobil berwarna putih.

Sudirman sama sekali tidak memperoleh pengawalan khusus, seperti mobil pengawal. Umumnya para pejabat memperoleh pengawalan khusus dari aparat keamanan jika berkunjung ke suatu daerah. Sudirman hanya membawa 1 orang ajudan dan beberapa petugas protokol Kementerian ESDM.
(lasman)