Seoul,Korsel, eMaritim.Com,-Indonesia ikut serta pada pertemuan Regional OPMET Bulletin Exchange Working Group (ROBEX/WG) ke -14 dan Meteorological Hazard Task Force (MET-H/TF) ke -5 yang merupakan working group dan task force yang berada dibawah Sub Grup Meteorologi, ICAO (International Civil Aviation Organization) Asia Pasific.
Dari
Indonesia diwakili. Dr. Yunus S. Swarinoto, M.Si, Deputi Bidang
Meteorologi BMKG dan Zulkarnain, selain itu juga dihadiri negara-negara
anggota ICAO di kawasan Asia Pasifik dan user meteorologi penerbangan
IATA (International Air Transport Association) dan IFALPA (International
Federation of Air Line Pilots` Associations.
Kegiatan
yang dilasanakan selama lima hari ini dari 16-20 Maret 2015 di
Korea Selatan ini membahas terkait laporan tindak lanjut pertemuan
sebelumnya, pertukaran data OPMET (METAR, TAF dan SIGMET), dokumen
pedoman teknis, defisiensi meteorologi penerbangan, tes back up VAAC,
contingency plans, aerodrome warning dan program kerja periode
berikutnya.
Pada pertemuan ini juga dibahas amandemen dokumen-dokumen
pedoman teknis pelaksanaan pelayanan meteorologi penerbangan untuk
kawasan Asia Pasifik.
Pada
pertemuan kali ini Indonesia mengusulkan amandemen dokumen ROBEX
Handbook terkait dengan pengaturan indikator lokasi bandara-bandara di
Indonesia yang dipublikasikan oleh Kementerian Perhubungan RI.
Indonesia, yang tergabung dalam ad hoc group Tsunami Aerodrome Warning
bersama Jepang pun mempresentasikan draft pedoman tsunami aerodrome
warning untuk untuk disahkan menjadi dokumen pedoman teknis regional.
(www.bmkg.go.id/pulo lasman simanjuntak)