Batam,eMaritim.Com,- Warga Kampung Belian, Batam Centre, yang menempati pesisir pantai mengeluhkan aktivitas reklamasi pantai dan pemusnahan hutan bakau yang dilakukan sejumlah perusahan, termasuk developer.
Pasalnya, dengan reklamasi
dan pemusnahan hutan bakau, telah menyempitkan dan merusak laut tempat
warga mencari ikan. Akibatnya, untuk mendapatkan ikan, siput, dan
kepiting semakin sulit.
"Sekarang tidak seperti dulu lagi. Ikan, siput, udang dan kepiting
sudah jarang. Kita harus jauh mencari. Biasanya dekat-dekat sini selalu
ada," ungkap Yohanes, warga Belian, Jumat (3/4/2015).
Selain itu, akibat reklamasi
pantai, ribuan pohon bakau yang tumbuh di sepanjang pantai tersebut
dimusnahkan. Laut pun menjadi dangkal dan tercemar, sehingga ikan,
siput, udang dan kepiting tidak bisa hidup.
" Mangrove mati semua, laut tercemar. Jadi tak ada lagi yang bisa hidup," ujar Yohanes lagi.
Sejak reklamasi,
warga telah dua kali melakukan demonstrasi dan meminta pemerintah
segera mengambil langkah mengatasi masalah tersebut. Namun, hingga saat
ini, Pemko Batam belum bisa menanggapi keluhan warga tersebut.(tribunnewsbatam.com/ jhonnie castro)
EMaritim Terpopuler
-
Jakarta, 21 April 2018 Tidak banyak orang di Indonesia pernah membayangkan bahwa akan ada seorang nakhoda kapal wanita sebelum tahun 70a...
-
Jakarta 22, April 2018 Bertempat di Aula Sekolah Pelayaran PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Makassar, kemarin dilaksanakan Musyawarah B...
-
Jakarta, 22 April 2018 Seperti disampaikan dalam ulasan Ketua IKPPNI di media emaritim sebelumnya, bahwa jika diasumsikan kapal M...
