Pembangunan KM Sabuk Nusantara 63 dan 64 Diharapkan Selesai Agustus 2016 -->

Iklan Semua Halaman

Pembangunan KM Sabuk Nusantara 63 dan 64 Diharapkan Selesai Agustus 2016

Pulo Lasman Simanjuntak
14 Maret 2016



Cirebon,eMaritim.Com,- Pembuatan kapal perintis, KM Sabuk Nusantara 63 dan KM Sabuk Nusantara 64 sedangdalam tahap pengerjaan. Kapal pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yang dikerjakan oleh PT Dok Bahari Nusantara ini, diharapkan sudah dapat diserahterimakan pada bulan Agustus 2016 mendatang.

Sebelumnya, PT Dok Bahari Nusantara juga telah menyelesaikan pembangunan KM Sabuk Nusantara 55,kapal yang pengoperasiannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2015 lalu. Saat ini KM Sabuk Nusantara 55 sudah beroperasi melayani rute Pulau Laut - Sebuku di Provinsi Kalimantan Selatan.
Komisaris Utama PT Dok Bahari Nusantara, Sudiding Irsyad di galangan kapal miliknya di kawasan Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (9/3/2016) mengatakan, pihaknya mendapat kepercayaan untuk membangun lima buat kapal pesanan Ditjen Perhubungan Laut, terdiri dari 2 buah kapal motor, yaitu KM Sabuk Nusantara 63 dan 64 masing-masing berbobot 500 DWT, dan 3 buah kapal motor masing-masing 1.200 GT. Ada juga 1 buah kapal ferry berbobot 300 DWT pesanan Ditjen Perhubungan Darat, Kemenhub. Total nilai pembangunan enam buah kapal pesanan Kemenhub sebesar Rp 247 miliar.
Ditanya mengenai progress pengerjaan, untuk KM Sabuk Nusantara 63 pengerjaannya sudah sekitar 52 persen. Bahkan sebagian besar lambung sudah dilakukan pengecetan. Bahkan nama KM Sabuk Nusantara 63 sudah tertera di buritan kapal. Adapan untuk KM Sabuk Nusantara 64 pengerjaannya sudah 35 persen. Saat ini dalam proses penyambungan dengan pengelasan untuk membentuk struktur kapal. Untuk kapal ferry pesanan Ditjen Perhubungan Darat juga sedang dalam penyambungan dengan pengelasan.
Kabag Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut Kemenbub, Bambang Sutrisna di tempat yang sama mengatakan, perusahaan galangan kapal yang mendapat proyek dari Kemenhub harus dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi yang dipesan dan tepat waktu dalam pengerjaanya.
"Pengerjaannya harus tepat waktu sesuai jadwal yang telah disepakati. Jika ada keterlambatan, akan berdampak pada pesanan kapal-kapal yang lainnya yang juga akan terlambat penyelesaianya," ujar Bambang.
PT Dok Bahari Nusantara bisa dikatakan sebagai pemain baru di perusahaan galangan. Perusahaan ini baru berdiri pada tahun 2012 dan mulai mengerjakan pesanan sejak tahun 2013. Namun perusahaan galangan yang bermarkas di Cirebon ini sudah membangun 23 kapal dari berbagai tipe dan ukuran. Sebelum mengerjakan di kawasan pelabuhan Cirebon milik PT Pelindo II, PT Dok Bahari Nusantara mengerjakannya di lahan sewa di kawasan pelabuhan Tegal, Jateng.
Mengenai kandungan komponen lokal yang digunakan dalam pembuatan kapal, Sudiding mengatakan sekitar 70 persen komponen yang digunakan berasal dari lokal.

 "Hanya 30 persen yang kami impor, yaitu mesin-mesin dan alat navigasi. Kami pakai mesin dan alat navigasi impor karena kedua produk tersebut tidak diproduksi di dalam negeri," kata Sudiding memberikan penjelasan.
Karena mesin dan peralatan navigasi harus diimpor, maka dibutuhkan waktu sekitar 7-8 bulan untuk pembuatan sampai pengirimannya ke Indonesia. Lamanya waktu yang dibutuhkan karena mesin-mesin kapal bukanlah produk yang dibuat secara masal, melainkan menyesuaikan dengan spek permintaan pemesan.

 "Kalau mesin dan alat navigasi pengirimannya tidak terlambat, maka penyelesaianya dipastikan tepat waktu," ujar Sudiding seakan menjawab kekhawatiran Bambang.
Selain membangun kapal baru, PT Dok Bahari Nusantara juga mengerjakan service dan perawatan. Banyak kapal yang perawatan dan service-nya dilakukan oleh PT Dok Bahari Nusantara seperti kapal-kapal tongkang dan kapal milik Pertamina (Persero). Sudiding berharap mendapat kepercayaan pemerintah untuk melakukan perawatan kapal ternak yang home base-nya di Pelabuhan Cirebon setelah menyelesaikan pengiriman dari NTT ke Jakarta. (lasman simanjuntak)

Sumber berita dan foto : www.dephub.go.id
Editor                              : pulo lasman simanjuntak