Jakarta,eMaritim.Com,- Pelaut
Indonesia yang tergabung dalam Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) lakukan aksi
demo di depan gedung Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Pusat di Cikini,
Jakarta, Kamis (12/5/2016). Ratusan beraksi mengenakan pakaian putih dan
ikat kepala bertuliskan ‘PELAUT’.
“Pelaut menginginkan pemberian upah
minimum gaji kepada Kapten, Anak Buah Kapal (ABK), dan tunjangan hari
tua sesuai dengan MLC 2006 yang telah ditetapkan dunia. Namun sampai
saat ini MLC 2006 belum diratifikasi di Indonesia,” kata Ketua
Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI), James Talakua di
Cikini, Jakarta Pusat , Kamis (12/5/2016).
Selain dari masalah MLC 2006 yang dituntut para pelaut tersebut, ada masalah yang juga turut menjadi
permintaan para pelaut tersebut, yakni dengan merombak semua para
pengurus KPI yang dinilainya tidak menghasilkan pengaruh terhadap
pelaut.
James Talakua yang juga Ketua FORKAMI
(Forum Komunikasi Maritime Indonesia) mengungkapkan, kalau KPI sekarang
mau menjadi wadah untuk organisasi atau untuk masyarakat pelaut
Indonesia, jangan melihat mereka(para pelaut) menjadi anggota atau
tidak.
“Harusnya, mereka (KPI) menyamperin itu pelaut atau memperhatikan mereka sehingga menjadi anggota,” ungkapnya.
Masih terkait dengan itu para pelaut ini
juga menginginkan ketua KPI harus dipecat karena dinilai tidak bekerja
untuk wadah pelaut, para pendemo juga mengatakan ketua KPI sebagai
mafia, karena gaji mereka disunat.
Seperti diketahui bahwa ketua KPI Pusat
yang mereka anggap adalah Hanafi. Hanafi tidak mau membuka ruang
komunikasi dengan para aksi demo, tutup pintu dan tidak memberikan
penjelasan apapun. Yang didapat hanya jawaban “nanti ada jawaban dan
menghubungi lagi pada waktu 1×24 jam” tutur salah satu pekerja KPI. Para
pendemo tidak dapat memaksa masuk karena dibentengi oleh aparat Polri.
(**/sumber berita/foto/citraindonesia.com/12/5/2016/lasman)
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak