2 Kapal ITS Siap Ikuti Ajang ‘Solar Boat’ di Jepang -->

Iklan Semua Halaman

2 Kapal ITS Siap Ikuti Ajang ‘Solar Boat’ di Jepang

22 Juli 2016



Surabaya, eMaritim.com – Tim Batharasurya Solar Boat ITS mempersiapkan dua kapal bertenaga surya untuk berlomba di ajang Yanagawa Solar Boat Festival 2016, pada 6 – 7 Agustus 2016, di Fukuoka, Jepang. Dua kapal yaitu Batharakala, untuk lomba kecapatan dan Triton yang untuk lomba manuver. 

Kapal yang disiapkan oleh 19 mahasiswa untuk bersaing dengan puluhan peserta dari negara-negara di Asia, dalam ajang bergengsi tahunan tersebut, digelar oleh Pemerintah Prefektur Fukuoka, Jepang.
“Tahun lalu kami berada di peringkat tujuh. Tahun ini kami berharap bisa berada di peringkat lebih baik. Tahun ini tim Batharasurya mengirimkan dua kapal dengan keunggulan berbeda, satu disiapkan untuk lomba yang memperhitungkan kecepatan, satunya untuk lomba yang menilai aspek manuver,” kata Ketua Tim Batharasurya ITS, Dwiko Hadianto, di Surabaya, Rabu (20/7).

Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan kelahiran Oktober 1995 ini berharap saat lomba nanti kecepatan Batharakala bisa mencapai di atas 20 kilometer per jam. Bobot kapal dibuat seringan mungkin dan baling-baling dibuat dengan hambatan yang ringan serta mampu menghasilkan torsi lebih besar. Semua didesain sendiri, kecuali sumber tenaga dari sel surya dan baterai.

Dosen pembimbing Tim Batharasurya ITS, Andhika Estiyono, menjelaskan setahun lalu, spesifikasi bobot kapal mencapai 68 kilogram, kini dikurangi menjadi 20 kilogram untuk mempercepat lajunya kapal yang akan berlaga ini. Kapal ini memiliki desain step holl yang akan mampu mengurangi hambatan air saat kapal dalam kondisi lambung depan kapal mengangkat atau kondisi planning.
“Kondisi ini bisa dicapai apabila kapal sudah memiliki kecepatan tertentu dengan target kecepatan 20 kilometer per jam,” jelas dosen dari jurusan desain produk industri ini.
Lampaui Target
Andhika berharap target dapat terlampaui karena baterai yang digunakan untuk menggerakan kapal dari sel surya akan diberikan panitia, spesifikasinya jauh lebih baik dari baterai yang digunakan dalam uji coba. Kapal didesain dalam potongan-potongan yang mudah dirakit, agar pengangkutan kapal ke lokasi lomba dapat lebih cepat dan hemat tempat,” tutur dia.

Bahan dasar kedua kapal yakni fiber glass, fiber carbon, dan polyuretan foam, menggunakan dua baterai 12 volt 18 AH, hingga kapal dapat berjalan hingga 15 menit. Pembuatan kedua kapal menghabiskan biaya hingga 20 juta rupiah. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Bisa meraih juara di dua kategori lomba, endurance dan slalom,” kata dia.

Triton didesain menggunakan V planning hull, sehingga kapal ini memiliki kemampuan manuver dan stabilitas yang baik. Tak hanya itu, Triton juga dilengkapi dengan desain bangunan atas yang aerodinamis, sehingga mampu mengurangi hambatan udara yang diterima oleh pengemudi.
Berbagai perbedaan ini bertujuan agar tim Batharasurya dapat meraih juara di dua kategori lomba, endurance dan slalom.

“Meskipun begitu, keduanya didesain dengan baling-baling yang sama, yaitu berdiameter 30 centimeter yang membuat kapal mampu menghasilkan torsi lebih besar. Keduanya juga sama-sama berjenis satu lambung,” pungkas Dwiko sperti dilansir koran-jakarta.com. (Rhp) (Sumber Foto : Istimewa)