INSA Optimis Terminal Kalibaru Akan Datang Banyak Kapal -->

Iklan Semua Halaman

INSA Optimis Terminal Kalibaru Akan Datang Banyak Kapal

15 September 2016



Jakarta, eMaritim.com – Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto optimis jika Terminal Peti Kemas (TPK) Kalibaru akan kedatangan banyak kapal.

Terminal Kalibaru atau yang disebut juga dengan nama New Port Container Terminal (NPCT) 1 itu jika kinerja pelayanannya baik sebagaimana yang dinyatakan Direktur Utama PT pelabuhan Indonesia, Elvyn G. Masassya maka kapal-kapal internasional yang akan datang akan banyak.

“Kedatangan kapal ke suatu pelabuhan, selain karena adanya muatan yang memadai juga tergantung pelayanan di pelabuhan itu. Jika pelayanannya baik, maksudnya kegiatan pelayanan sandar kapal baik, produktifitas bongkar muat cepat, biaya kepelabuhanan kompetitif maka kapal akan datang,” ungkap Carmelita Hartoto seusai mengikuti jalannya peresmian NPCT 1 oleh Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Selasa (13/9).

Sebelumnya dalam sambutan Elvy G. Masassya menyatakan kedalaman kolam dermaga saat ini masih 14 meter di bawah permukaan air dan akan dikembangkan kedalamannya menjadi 20 meter, produktifitas bongkar muat bisa mencapai 30 box/ jam. Dan berharap, kapal Eropa dan Asia Timur bisa langsung ke TPK Kalibaru.

Selain itu juga Carmelita mengakui, dengan kehadiran TPK Kalibaru akan membuat tingkat kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok teratasi, karena adanya peningkatan dermaga dan kapasitas tampung peti kemas Dengan begitu kegiatan kapal yang akan masuk ke pelabuhan tidak terlalu lama menunggu, karena adanya terminal baru yang bisa digunakan.

“Sekarang tinggal bagaimana pengelola terminal melakukan pelayanan atas kedatangan kapal maupun kegiatan bongkar muat peti kemas. Jika mereka melakukan pelayanan dengan baik dan harga yang kompetitif, maka akan banyak kapal-kapal yang masuk,” tegasnya.

Sebaliknya, tambah Carmelita, sebaik dan semodern apapun terminal dibangun jika kinerja pelayanan tidak baik, maka kapal-kapal nggan datang.

Hal yang tidak kalah pentingnya, tambah Carmelita, bagaimana pihak pengelola terminal bersinergi dengan instansi lain, seperti Ditjen Bea Cikai, Kantor Karantina, dan sejumlah instansi yang mendukung kedatangan kapal dan muatannya.

“Jadi yang terpenting pelayanan agar kapal masuk ke suatu terminal, juga sinergi dengan sejumlah instansi terkait dengan kedatangan kapal dan dokumen muatan,” kata Carmelita. (Rhp)