Komentar
Bertempat di Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran Surabaya, dilakukan
pembukaan program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir untuk dilatih menjadi
pelaut pelaut masa depan negeri ini.
Acara yang menjadi bagian dari Program CSR ( Corporate Social
Responsibility) Sekolah Pelayaran Terbesar di Jawa Timur tersebut dibuka
oleh Captain Marihot Siamanjuntak M.Mar selaku Direktur Politeknik Ilmu
Pelayaran.
Adapun masyarakat pesisir yang menjadi peserta program ini adalah
berasal dari Pulau Bawean dan Pulau Sapudi yang selama ini terkenal
menghasilkan banyak pelaut pelaut handal secara tradisional.
Peserta yang berjumlah 147 orang tersebut dibebaskan dari segala macam
biaya, seluruh biaya yang digunakan untuk kegiatan mulia ini menggunakan
dana APBN Pemerintahan Jokowi-JK yang benar benar menggenjot kemampuan
dan potensi maritim Indonesia dan tentunya dari BLU DIPA ( Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran )Politeknik Ilmu Pelayaran Surabaya.
Kursus pelatihan cuma cuma ini mencakup; Basic Safety Training (BST),
Advance Fire Fighting (AFF) dan Sacurity Awareness Training (SAT) yang
biasanya berkisar Rp. 750.000 per kursus, sementara pelaksanaan kursus
itu dilakukan dari tanggal 31 Oktober 2016 sampai 12 November 2016.
Kegiatan seperti ini patut mendapat acungan jempol dimasa Kementrian
Perhubungan sedang mendapat sorotan dari masyarakat maritim dan lesunya
industri pelayaran.
Fenomena dimana 2 Sekolah Pelayaran Indonesia masuk dalam daftar 8
Marine Academi terbaik dunia seperti menggenjot Capt Marihot beserta
jajarannya untuk berlomba dengan sekolah lain dibawah lingkup BPSDM
Kementrian Perhubungan.
Seperti diketahui bahwa Direktur yang ramah ini juga mempunyai kolega
dekat (teman satu angkatan.red) yang baru saja diangkat menjadi Direktur
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yaitu Capt Weku Frederick.
Selamat berlomba prestasi dan bakti kepada negeri ini !(janno)
