Kami Cinta NKRI, Kami Mau Selat Sumatera ! -->

Iklan Semua Halaman

Kami Cinta NKRI, Kami Mau Selat Sumatera !

03 Juni 2017

Jakarta 1 Juni 2017, eMaritim.com

Dalam memperingati Hari Kelahiran Pancasila, redaksi eMaritim.com menuliskan buah pemikiran Ketua Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia, Captain Dwiyono Soeyono, seorang Pelaku Dunia Maritim yang memiliki Jiwa Nasionalis sejati.

Dalam sebuah kesempatan diskusi Captain Dwi mengatakan " Pernahkah kita berfikir mengenai kedaulatan Maritim NKRI secara lebih luas lagi? Jika baru baru ini kita memiliki euforia dengan berita pemanduan selat Malaka yang berhasil dilakukan oleh Pelindo I, terpikirkah apa yang akan dilakukan oleh Malaysia dan Singapura pada tahun-tahun mendatang? Akankah mereka meminta jatah pemanduan selat Malaka juga yang pada akhirnya kita harus membagi pemasukan pemanduan tersebut kepada dua negara tetangga itu? "

Sebuah konsep besar yang ingin digagas oleh KETUA IKPPNI itu adalah Kedaulatan Maritim yang utuh di Selat Malaka dengan konsep sebagai berikut  : 

1. Ajukan ke PBB dan IMO penggantian nama Selat Malaka menjadi Selat Sumatera.

2. Ajukan ke IMO perubahan Traffic Sparation Scheme ( TSS ) East Bound Vessel di Selat Sumatera lebih mendekat ke arah pulau Sumatera, dimana hal demikian adalah menawarkan kepada dunia jaminan peningkatan keselamatan pelayaran di SELAT SUMATERA karena TSS akan benar2  menghindari tubrukan antara kapal yg saling berhadapan berlawanan arah.

3. Lakukan pengerukan untuk beberapa titik di East Bound TSS yang baru agar dapat dilewati oleh kapal Deep Draught Vessel. 

Konsep ini terlihat jauh lebih sulit dibandingkan saat memperebutkan jatah pemanduan diselat Sumatera yang telah berhasil dilakukan Indonesia, tetapi secara global dan jangka panjang konsep ini akan menciptakan keselamatan pelayaran jangka panjang yang berdampak ladang pemasukan devisa abadi untuk Bangsa Indonesia secara turun temurun sampai akhir jaman. 

Seperti kita ketahui bersama letak TSS yang ada sekarang ini lebih dekat ke Semenanjung Malaysia daripada ke Sumatera.
Memindahkan east bound TSS mendekat ke pulau Sumatera memiliki dua keuntungan : 

1. Lebih menjamin Keselamatan Pelayaran di TSS Selat Sumatera, karena kapal kapal East Bound dan West Bound dipisahkan jarak yang jauh. Harus diingat bahwa bisnis pemanduan hanya ada di East Bound TSS mulai dari One Fathom Bank/ Beting Sedepa sampai Selat Singapura.

2. Pendapatan Abadi NKRI yang tidak bisa diusik karena secara geografis mutlak berada di perairan NKRI.
Dengan dipindahkannya East Bound TSS ke arah pulau Sumatera, maka kedepannya kedua negara tetangga kita tidak pernah bisa lagi meminta jatah pemanduan, karena kapal-kapal west bound yang melintas lebih dekat pantai Malaysia dan Singapura bisa langsung di bawah kontrol mereka. 
Masalah adanya beberapa titik yang dangkal tentu bisa diatasi, Thailand saja malah ingin membuat sebuah channel dengan berencana memotong negaranya, kenapa Indonesia tidak bisa mendalamkan lautnya untuk suatu yang bersifat pendapatan negara secara permanen?. 

Apakah tidak hebat apabila suatu saat nanti anak cucu kita menyebut Selat Sumatera bukan lagi Selat Malaka?.

Disitulah jati diri Negara Maritim NKRI dibuktikan, menjadi superior ketimbang inferior kepada tetangga kita yang jauh lebih kecil. 
Sebuah pemikiran extra ordinary dari seorang nasionalis sejati.(zah)