Terminal penumpang Pelabuhan Malundung, Tarakan, Kalimantan Utara | Istimewa |
General
Manager (GM) PT Pelindo IV cabang Tarakan Hermansyah, mengatakan saat ini
pengerjaan fisik reklamasi pelabuhan Malundung masih dilakukan. Kini tinggal
beberapa tahapan yang masih dikerjakan.. “Semoga semua lancar agar bisa selesai
tepat waktu,” singkat Herman, seperti dikutip Radar Tarakan.
Sementara
itu, Bagian Teknik PT Pelabuhan IV, Abri Firman menambahkan, saat ini tahapan
pengerjaan reklamasi Pelabuhan Malundung Tarakan, sedang dalam tahap pengerjaan
penimbunan tanah. Sekarang ini juga dilakukan pengerjaan pemasangan Lampisan
Pondasi Bawah (LPB) dan setelah itu barulah, pemasangan LPB atas.
“Mudahan-mudahan
ini tercapai. Karena kendala pekerjaan ini sebenarnya ada di cuaca. Jika hujan
turun otomatis pengerjaan juga terhenti, karena dalam tahap ini sedang
dilakukan pemadatan, sehingga posisi tanah harus dalam keadaan benar-benar
kering, “ kata Abri saat ditemui di kantornya.
Untuk
pemadatan sendiri dijelaskan Abri, merupakan preloading yang berfungsi untuk
menstabilkan tanah reklamasi dengan metode pemadatan, usai pengerjaan
rencananya akan langsung digunakan.
“Bisanya
kan untuk pemadatan seperti ini ada yang menunggu hingga satu tahun agar
benar-benar padat. Namun, kita menggunakan metode lain agar pemadatan ini cepat
terselesaikan,” tuturnya.
“Agar Tanah
ini cepat padat, dan tidak menurun kita berikan tanah timbunan gunung di atas
lokasi pemadatan, agar ada beban dan cepat padat. Setelah itu, baru tanah
tersebut di pindahkan ke lokasi reklamasi selanjutnya,” tambahnya.
Untuk
pengerjaan reklamasi ini, menggunakan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN)
sebesar Rp 130 miliar, Perseroan berinvestasi dengan membangun Container Yard
(CY) atau lapangan penumpukkan petikemas seluas 2,14 hektare.
Sesuai tender reklamasi lahan ditargetkan
selesai 2018. Lokasinya berada di samping lahan peti kemas yang ada saat ini.
“Dengan tambahan lahan nanti diharapkan bisa menampung hingga 500 ribu peti
kemas,”ujarnya.
Menurut
Abri, biaya pembangunan lahan peti kemas ini, diambil dari penanaman modal
negara (PMN) sebesar Rp 117 miliar dari 2 miliar yang siapkan pemerintah pusat
untuk sejumlah pelabuhan yang dikelola PT Pelindo, termasuk Tarakan.
Jika
reklamasi lokasi peti kemas ini sudah selesai, maka kontainer dari luar bisa
ditampung hingga 500 peti kemas dengan lokasi baru. Berbeda dengan saat ini, di
mana lokasi untuk penyimpanan kontainer sudah dalam keadaan padat, karena tidak
adanya lahan kosong untuk penampungan sementara.
“Seharusnya
kontainer disusun tiga, sekarang terpaksa disusun empat ke atas. Karena
lokasinya yang sempit,” bebernya.
Dengan itu,
apabila lokasi penyimpanan kontainer ini sudah selesai, Abri berharap akan ada
perkembangan baik untuk ekonomi di Tarakan. “Harapanya agar bisa menampung
semua kontainer dari luar” tutupnya.(*)