Keausan yang terjadi pada Cylinder Liner, Piston Ring dan Piston Skirt -->

Iklan Semua Halaman

Keausan yang terjadi pada Cylinder Liner, Piston Ring dan Piston Skirt

Ananta Gultom
14 Februari 2018




Jakarta,eMaritim.com - Pada kesempatan kali ini saya akan membahas keausan yang terjadi pada Cylinder Liner; Piston Ring dan Piston Skirt.

Topik ini saya angkat karena sangat penting sekali dalam pengoperasian kapal dan sangat berhubungan dengan kelancaran operasional kapal maupun yang akan berdampak pada daya saing kapal yang kita awaki dengan kapal milik perusahaan lain.

Keausan pasti akan terpjadi pada bagian bagian dari Engine yang bergerak dan itu pasti terjadi sehingga usia dari pada bagian Engine tertentu sudah dapat di estimasi atau diprediksi.

Didalam Instruction Manual Book akan jelas tertulis untuk bagian bagian ini setiap sekian ribu jam harus diganti dan apakah estimasi ini masih dapat diperpanjang untuk menghemat anggaran yang dipakai atau tidak?

Dan ini sangat mempengaruhi sekali dalam keuntungan operasional kapal tentunya.

Keausan yang terjadi pada Engine dibatasi hanya yang terjadi pada Cylinder liner, Piston Ring dan Piston Skirt.

Keausan yang terjadi pada bagian ini umumnya terjadi karena:

1. Corrosive Wear
2. Abrasive Wear

Apa yang membedakan Corrosive wear dan Abrasive wear?
Corrosive Wear  terjadi karena proses kimiawi antara benda yang satu yang bersifat logam dan yang lain yang bersifat kimia misalnya : H2SO4.

Interaksi antara logam dan H2SO4 inilah yang menyebabkan Corrosive Wear, H2SO4  ini biasanya terdapat pada Kondensasi pada Air Cooler serta kebocoran Air Pendingin engine.

Sedangkan HCL biasanya terdapat pada: garam yang terkandung dalam Intake Air ( udara pengisian ), Air laut yang terkandung didalam Bahan bakar, Air laut yang terkandung dalam Cylinder Oil ( biasanya air laut terbawa bila Cyl Oil diisi debgan menggunakan drum yang kemungkinan besar terkontaminasi dengan air laut) , Cleaning Agents ( bahan Kimia seperti Cooling Water agents )
Abrasive Wear.

Keausan ini terjadi karena adanya pengikisan  logam karena adanya:

1. Perubahan pada struktur mikro  material tersebut karena faktor misalnya: thermal load dan lainnya.
Perubahan pada struktur mikro yang menyebabkan Abrasive Wear ini penyebabnya antara lain:

a. Material atau bahan
b. Desain
c. Machining ( proses pembuatan ) hingga menjadi Cyl.Liner; Piston Ring; Piston Skirt
d. Adanya Mechanical Load
e. Adanya Thermal load
f. Adanya Deformasi
g. Proses Alignment

2. Perubahan struktur mikro karena Scratches (goresan goresan ).
Ataupun adanya Scratches ( goresan  ) yang disebabkan katena adanya kotoran kotoran pada : Bahan Bakar; Udara pengisian ( Intake Air ) yang dapat menyebabkan  keausan pada cylinder liner; piston ring; piston skirt.

Selain karena faktor korosi dan abrasi sebagai penyebab terjadinya keausan, juga karena Cylinder Oil Film yang juga menjadi faktor penyebab keausan dan ini khusus yang terjadi di cylinder liner.
Keausan yang disebabkan karena cylinder oil film  sangat di pengaruhi faktor: dosis minyak lumas , timing, adanya air dalam minyak lumas serta kebocoran air yang masuk kedalam cylinder.

Dari uraian singkat diatas, yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita harus mengikuti Maker Instruction Book sebagai dasar keputusan untuk menentukan penggantian parts?  ataukah berdasarkan pengukuran dan justifikasi secara visual dalam pengggantian parts sampai overhaul berikutnya sehingga kita dapat mendulang keuntungan yang maksimal bagi perusahaan?

By: Adiely Nduru
Free konsultasi
 Free Engineering Consultant