Pemeliharaan Battery Diatas Kapal, Jangan Anggap Enteng -->

Iklan Semua Halaman

Pemeliharaan Battery Diatas Kapal, Jangan Anggap Enteng

Ananta Gultom
21 Mei 2018
Jakarta, eMaritim.com - Battery diatas kapal adalah hal yang sangat penting karena merupakan sumber cadangan Listrik satu satunya dalam keadaan emergency pada saat dimana semua sumber lIstrik di kapal  tidak berfungsi dan oleh sebab itu fungsi battery dalam keadaan ini sangatlah penting sekali.

Dan sudah seharusnya battery ini harus diijaga dan dirawat dengan baik agar selalu dapat berfungsi setiap saat manakala diperlukan.

Instalasi battery juga dipergunakan untuk keperluan biasa seperti penggunaan Low Voltage DC untuk peralatan peralatan tertentu.

Ada 2 ( dua ) jenis battery yang biasa di pergunakan  diatas kapal, yaitu :

1. Lead Acid type.
2. Alkaline type.

Ad.1. Lead Acid battery

Lead Acid battery  disusun dari beberapa seri Cell cell.

Satu cell berisi kandungan yang terdiri dari kutub Positif yaitu Peroxide dan kutub negative yaitu Plate dan kedua kutub tersebut sama sama dibenamkan pada larutan Sulphuric Acid atau yang biasa disebut larutan " Electrolite ".

Dan bila ke dua kutub ini dihubungkan dengan seutas kabel maka akan timbul beda potential atau voltage sehinga aruspun timbul dan mengalir.

Secara inisial voltage yang timbul adalah sebesar 2,2 V,  dan voltage yang tetap sebenarnya
adalah 2 V dan jika jumlah cell nya adalah 6 serta dihubungkan secara seri maka akan dibangkitkan voltage sebesar 12 Volt.

Dalam keadaan  kondisi terisi battery mengandung Lead, Lead Peroxida dan Sulphuric Acid sedangkan dalam keadaan battery sedang di pakai atau dipergunakan yang berarti mengeluarkan tenaga electric, Lead Peroxide dan Lead berubah menjadi Lead Sulphate dan air.

Ad. 2. Alkaline battery

Cell dasar dari  Battery jenis Alkaline adalah terdiri dari Nikel Hydroxida pada kutub positif dan Cadmium serta Besi pada kutub Negativ dan kemudian direndam atau di benamkan dalam  larutan Pottasium Hydroxida.

Tegangan yang ditimbulkan adalah sebesar 1.4 Volt dan dalam sebuah group yang terdiri dari 5 Cell yang dihubungkan secara seri akan membangkitkan tegangan kurang lebih  sebesar 7 Volt.

Dalam keadaan terisi kutub  positif adalah Nickel Hydroxida dan pada kutub negativ adalah Cadmium.

Selama dalam proses pengisian Oxygen yang di transfer dari satu kutub ke kutub yang lain tidak akan mempengaruhi spesific gravity dari larutan Pottasium Hydroxida.
Kutub Negativ menjadi Cadmium Oxida dan kutub positif adalah Nickel Hydroxida.

Dengan mengisi battery  akan menyebabkan Oxygen pindah menuju kesisi kutub positif.

Pilihan manakah  yang terbaik antara Battery dengan type  Acid battery ataukah  Alkaline Type untuk penggunaan di atas kapal guna  memenuhi berbagai  keperluan permesinan ?

Itu tergantung pada  keuntungan dan kerugian yang timbul dengan pemilihan penggunaan salah satu dari 2 type battery.

Keuntungan keuntungan dari pemilihan Lead Acid Battery ialah :

●  Acid battery memerlukan lebih sedikit Cell untuk mencapai tegangan atau Voltage yang diperlukan jelas hal ini adalah hal yang menguntungkan karena cost yang dikeluarkan akan lebih hemat , akan tetapi life timenya terbatas karena sangat singkat.

▪Pengisian memerlukan waktu dan perhatian yang serius dan harus selalu dalam keadaan kondisi Fully Charge.

▪Dalam keadaan tidak di charge untuk waktu yang lama, Lead  Acid battery agak riskan dengan terjadinya kerusakan.


● Alkaline Battery
Alkaline battery tidak memerlukan pengawasan yang khusus walaupun ditinggal dalam waktu lama.

▪Harga relative lebih mahal karena hanya memerlukan sedikit perhatian.

▪Jumlah Cell  lebih banyak sehingga harga agak lebih mahal.


Tetapi pada dasarnya kedua jenis battery untuk keperluan diatas kapal adalah sama yaitu sebagai sumber penyimpanan tenaga listrik untuk keperluan emergency sehingga battery battery ini beserta kompartemennya harus diberi perhatian yang khusus antara lain:

1. Battery Room harus selalu dalam keadaan bersih, kering dan tidak terdapat kebocoran cairan elektrolit.

2. Jadwal Pengisian Battery harus dilakukan sesuai jadwal dan sesuai hasil pemantauan .

3. Plan Maintenance System harus diterapkan dengan baik terhadap instalasi Battery

4. Visual Inspection  harus dilakukan secara berkala.

5. Function Test juga harus dilakukan secara berkala.

6. Pengukuran dengan mempergunakan Ammeter secara berkala harus dilakukan untuk memastikan performance dari battery.

7. Pengukuran ketinggian / level  elektrolit dari battery harus di pantau sesuai jadwal pemeriksaan.


Demikian sekilas tentang Battery yang ada diatas kapal yang ternyata memerlukan perhatian yang khusus agar battery tetap fit dan siap  digunakan setiap saat dalam  keadaan Emergency. ( AN ).