Jakarta, eMaritim.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama perusahaan joint venture konsultan supervisi dan desain, menandatangani kontrak paket 8 pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, bertempat di Ruang Sriwijaya kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Jakarta, Senin (12/11).
Penandatanganan dilakukan antara PPK Konsultan Pembangunan
Pelabuhan Patimban Andilas Putra Asmara bersama perwakilan perusahaan konsultan
Joint Venture Yasunori Hasegawa, dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal
Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo beserta para direktur di lingkungan Ditjen
Perhubungan Laut.
Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo dalam sambutannya
menyampaikan bahwa proyek pembangunan Pelabuhan Patimban sangat strategis dan
penting bagi negara sehingga Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut sangat serius untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan
Patimban ini.
"Diharapkan kedepan Pelabuhan Patimban akan meningkatkan daya saing logistik nasional,"
kata Dirjen Agus.
Pada kesempatan tersebut Dirjen Agus juga berharap kepada
para perusahaan anggota konsorsium konsultan agar penandatanganan kontrak ini
dapat memperlancar proyek pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan.
Selain itu, Dirjen Agus juga berharap agar pelaksanaan
pembangunan Pelabuhan Patimban memperhatikan berbagai regulasi, kualitas, dan
requirement atau kebutuhan masyarakat secara umum.
"Pemerintah sangat serius dan memperhatikan agar
pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai jadwal dengan kualitas yang
telah disepakati bersama," kata Dirjen Agus.
Adapun Paket pembangunan Pelabuhan Patimban yang
ditandangani hari ini merupakan paket jasa konsultansi supervisi dan
desain pembangunan fasilitas pelabuhan
untuk proyek Pembangunan Patimban Tahap I.
Sedangkan perusahaan konsultan Joint Venture terdiri dari 3
(tiga) perusahaan Jepang masing-masing adalah Oriental Consultan Global Co.
Ltd., Ides Inc., dan Nippon Koei Co. Ltd., bekerjasama dengan 3 (tiga)
perusahaan konsultan Indonesia yaitu PT. Raya Konsult, PT. Rayasurverindo
Tirtasarana, dan PT. Indra Karya (Persero).
Sebagai informasi, Pembangunan Pelabuhan Patimban akan
dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Pada
Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani sekitar 3.5
Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua,
kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada Tahap
ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5
Juta Teus.
Pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini terus dilakukan dan
targetnya akan mulai dioperasikan pada tahun 2019. Nantinya Pelabuhan Patimban
akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut
menggunakan kapal ferry Ro-Ro. Pelabuhan Patimban juga akan didukung area
sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke
Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha. (*)