KomentareMaritim.com 19 April 2019.
4 orang ABK kapal Tug Boat Aditya 55 meninggal saat melakukan pekerjaan pembersihan tangki kapal sisa BBM di Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Riau hari ini (19/04).
Keempat orang tersebut diketahui sedang masuk kedalam tangki tongkang yang diduga mengalami kebocoran. Kemungkinan besar mereka keracunan karena tangki tongkang sebelumnya dipakai untuk menampung BBM. Kapal Tug Boat Aditya 55 dan Tongkang yang berlayar dari Merak dengan tujuan Tanjung Buton itu diketahui mengalami kebocoran di tangkinya.
Berdasarkan pesan Whattsap yang diterima eMaritim dari pegawai KUPP Labuan, Bapak Nopri, nama-nama ke empat korban tersebut adalah ;
Fahruddin (Mualim I), Indra Bayu (Masinis II), Indra Maulana Ansar (Juru Mudi), dan Muhammad Iskak (Jurumudi). Ini adalah kejadian yang sudah berulang kali terjadi diatas kapal dimana seharusnya kapal memiliki aturan (SOP) khusus untuk bekerja didalam tangki.
Kurangnya pembekalan pengetahuan dan peralatan yang memadai diatas kapal sering menjadi salah satu penyebab dari matinya ABK saat melakukan perbaikan didalam tangki.(zah)
4 orang ABK kapal Tug Boat Aditya 55 meninggal saat melakukan pekerjaan pembersihan tangki kapal sisa BBM di Tanjung Buton, Kabupaten Siak, Riau hari ini (19/04).
Keempat orang tersebut diketahui sedang masuk kedalam tangki tongkang yang diduga mengalami kebocoran. Kemungkinan besar mereka keracunan karena tangki tongkang sebelumnya dipakai untuk menampung BBM. Kapal Tug Boat Aditya 55 dan Tongkang yang berlayar dari Merak dengan tujuan Tanjung Buton itu diketahui mengalami kebocoran di tangkinya.
Berdasarkan pesan Whattsap yang diterima eMaritim dari pegawai KUPP Labuan, Bapak Nopri, nama-nama ke empat korban tersebut adalah ;
Fahruddin (Mualim I), Indra Bayu (Masinis II), Indra Maulana Ansar (Juru Mudi), dan Muhammad Iskak (Jurumudi). Ini adalah kejadian yang sudah berulang kali terjadi diatas kapal dimana seharusnya kapal memiliki aturan (SOP) khusus untuk bekerja didalam tangki.
Kurangnya pembekalan pengetahuan dan peralatan yang memadai diatas kapal sering menjadi salah satu penyebab dari matinya ABK saat melakukan perbaikan didalam tangki.(zah)
