"Penurunan harga minyak dunia adalah keadaan yang luar biasa. Banyak perusahaan oil dan gas kini mengkaji ulang pengeluaran operasional dan eksplorasi. Saya perkirakan proyek eksplorasi tahun depan lebih sedikit," kata Mantan Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz pada Rapat Umum Tahunan IPA di Jakarta, kemarin.
Hal itu, lanjutnya, diperparah dengan biaya eksplorasi di Indonesia yang tak sebanding dengan penemuan cadangan minyak yang semakin menurun. Bahkan yang tertinggi di Asia menurut lembaga riset Wood Mackezie. Alhasil, lanjut Lukman, beberapa perusahaan mengkaji ulang pengeluaran investasi mereka.
Hingga Desember 2014 total realisasi investasi migas US$ 32 miliar dan diperkirkan turun 20 persen pada tahun depan.(pulo lasman simanjuntak)