Jakarta,eMaritim.Com,-DI era Presiden Jokowi,
wisata bahari menjadi prioritas utama. Menteri Pariwisata, Arief Yahya
terus menggejot wisata bahari guna menaikkan wisata Indonesia.
"Wisata bahari merupakan salah satu program unggulan dan prioritas
dalam pembangunan kepariwisataan nasional, dengan arah pengembangan
yang terdiri dari pengenalan destinasi selam dan selancar (surfing), cruise,
serta mendukung kampanye pelestarian lingkungan bahari, dan peningkatan
wisata budaya bahari,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya pada
Pembukaan Seminar Nasional Pariwisata Bahari di Balairung Soesilo
Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya potensi wisata bahari Indonesia memiliki total garis pantai mencapai 80 ribu km dan luas laut yang mencapai sekitar 3,1 juta km2. Selain itu, Indonesia memiliki sekira 50.875 km2 terumbu karang.
Jika akurat, maka kita memiliki 51 persen dari terumbu karang di wilayah Selatan Timur Asia (South East Asia region's) dan 18 persen (284.300 km2) dari terumbu karang di dunia (WRI).
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi besar
untuk pengembangan pariwisata bahari.
Oleh karena itu Indonesia menjadi jantung dari segitiga karang dunia yang terdiri dari beberapa negara, Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Philipina, Papua Nuigini dan Solomon. Sekretariat segitiga karang dunia berada di Indonesia dan ditempatkan di Manado.
Oleh karena itu Indonesia menjadi jantung dari segitiga karang dunia yang terdiri dari beberapa negara, Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Philipina, Papua Nuigini dan Solomon. Sekretariat segitiga karang dunia berada di Indonesia dan ditempatkan di Manado.
"Secara global, tren pariwisata bahari terus meningkat, termasuk kunjungan ke destinasi wisata bahari di Asia.
Data kunjungan di destinasi pariwisata bahari unggulan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun belakangan," tutupnya.(dbs/ls)