Diduga Berasal Dari Kotak Hitam AirAsia : Tiga Kapal Deteksi Sinyal "Ping" -->

Iklan Semua Halaman

Diduga Berasal Dari Kotak Hitam AirAsia : Tiga Kapal Deteksi Sinyal "Ping"

Pulo Lasman Simanjuntak
11 Januari 2015
Jakarta, eMaritim.Com,- Tiga Kapal mendeteksi sinyal 'ping' yang diduga berasal dari kotak hitam di koordinat 03.37207S dan 109.4243E. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berharap 'ping' itu berasal dari kotak hitam.

"Itu belum tahu. Mudah-mudahan (ULB/Underwater Locator Beacon) menempel di kotak hitam. Apakah (ULB) itu menempel atau terlepas (dari kotak hitam), itu mesti diambil penyelam dulu, baru tahu," ujar Ketua Subkomite Udara KNKT, Masruri, ketika dihubungi detikcom, Minggu (11/1/2015).

 2 Sinyal 'ping' ditangkap 3 kapal survei dari 2 lokasi yang berbeda di Laut Jawa dekat Selat Karimata, Kalteng. Keduanya berjarak sangat dekat yakni sekitar 20 meter. Jarak yang dekat membawa angin segar bahwa itu dua sinyal itu dari dua black box milik pesawat AirAsia yang jatuh.

"Ini ada 2 tempat. Mudah-mudahan black box dari cockpit voice (CVR) dan data penerbangan (FDR). Kan black boxnya 2," kata Menko Maritim Indroyono Soesilo dalam jumpa pers di kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Minggu (11/10/2015) siang seperti dikutip dari detik.com.
Ia berharap 2 sinyal ping berasal dari Underwater Locator Beacon (ULB) black box pesawat AirAsia.

Dalam setiap pesawat, terdapat 2 black box yakni yang merekam data penerbangan (flight data recorder FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder CVR). Kedua data itulah yang diharapkan dapat memberikan keterangan apa yang terjadi sebelum pesawat AirAsia QZ‎8501 yang jatuh pada 28 Desember lalu.

Sinyal ping dari black box pesawat diterima dari 2 lokasi yang berbeda, hanya berjarak sekitar 20 meter. Informasi ini sudah disampaikan pada Basarnas dan KNKT dan sedang dilakukan ?penyelaman ke sumber ping yang berkedalaman 30 meter itu.(pulo lasman simanjuntak)