Empat Kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ikut Cari Kotak Hitam AirAsia -->

Iklan Semua Halaman

Empat Kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ikut Cari Kotak Hitam AirAsia

Pulo Lasman Simanjuntak
07 Januari 2015

Bantu Pencarian Air Asia QZ 8501, Kemenhub Kerahkan 11 Kapal



Jakarta,eMaritim.Com,-Sejak hari kedua hilangnya kontak Air Asia QZ 8501, Kemenhub telah mengerahkan sebelas kapal untuk mencari serpihan pesawat /black box serta mengangkut peralatan dan tim yang melakukan pencarian di perairan Selat Karimata, Belitung Timur.
 “Kapal tersebut terdiri dari 7 kapal navigasi dan 4 kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Kapal-kapal tersebut bertugas sesuai perintah dari BASARNAS selaku koordinator ,” demikian disampaikan Dirjen Perhubungan Laut Bobby Mamahit, di Jakarta, Selasa (6/1/2015).

    Kesebelas kapal tersebut adalah KN Trisula (Pangkalan PLP Tanjung Priok), KN Alugra (Pangkalan PLP Tanjung Priok), KN Sarotama (Pangkalan PLP Tanjung Uban), KN Chundamani (Pangkalan PLP Tanjung Perak), KN Alnilam (Disnav Kelas III Pontianak), KN Mitra Utama (Disnav Kelas I Tanjung Priok), KN Jadayat (Disnav Kelas I Tanjung Pinang), KN Andromeda (Disnav kelas I Palembang), KN Bima Sakti Utama (disnav Kelas I Surabaya), KN Mithuna Disnav Kelas I Samarinda), dan KN Arcturus (Disnav kelas I Belawan). Upaya pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 dibawah koordinasi BASARNAS serta bekerjasama dengan KNKT dan tim ahli dari Maritime and Port Authority (MPA) Singapura. Bobby menambahkan, BPPT juga mengerahkan Kapal Baruna Jaya untuk pencarian pesawat.

    Bobby mengatakan Kemenhub telah menggunakan peralatan untuk mencari kotak hitam diantaranya "scanner sonar", "pinger locator", "multi beam echo sounder", dan "remotely operated vehicle". 
Bobby menyatakan kendala terbesar dalam pencarian badan pesawat dan black box di lapangan adalah cuaca yang buruk. “Kedalaman di laut tersebut tidak terlalu dalam sekitar 50 m. Apabila cuaca mendukung bisa diketahui posisinya. Kami berharap cuaca membaik untuk memudahkan pencarian, “lanjutnya.

    Sebagai informasi, Kemenhub juga melakukan pemantauan langsung proses pencarian korban dan pesawat AirAsia dari Marine Command Center (MCC) yang berada di lantai 4 Gedung Karsa, Kementerian Perhubungan. Marine Command Centre merupakan pusat kendali operasi di Kementerian Perhubungan yang dapat memantau langsung pergerakan kapal.

     MCC menggunakan berbagai teknologi modern termasuk memanfaatkan satelit. Teknologi yang digunakan antara lain LRIT (Long Range Identification Tracking System), Ship Reporting System, Marine Electronic Highway (MEH), dan Vessel Traffic Service (VTS). Dengan teknologi tersebut dapat diketahui pergerakan kapal-kapal di lokasi jatuhnya pesawat AirAsia secarariil time.(www.dephub.go.id/Mardiansyah)