Rampung Maret 2015, PT.Pal Indonesia Garap Proyek Pembangunan Anjungan Lepas Pantai -->

Iklan Semua Halaman

Rampung Maret 2015, PT.Pal Indonesia Garap Proyek Pembangunan Anjungan Lepas Pantai

Pulo Lasman Simanjuntak
04 Januari 2015
Surabaya, eMaritim.Com,- PT PAL Indonesia (Persero) kembali menggarap proyek migas senilai US$126 juta berupa Well Head Platform Madura BD pesanan Husky-CNOOC Madura Ltd.

Proyek pembangunan anjungan lepas pantai tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2015. Proyek tersebut merupakan proyek ke 9 bidang migas yang pernah dikerjakan PAL Indonesia.

Direktur Produksi PAL Indonesia Edy Widarto menjelaskan pihaknya optimistis bisa mencapai target penyelesaian proyek lantaran lokasi pembangunan anjungan lepas pantai itu dikerjakan di dalam ruang tertutup di Divisi General Engineering.

"Kami berusaha capai proyek Madura BD ini cepat selesai. Di sini kan bengkel in door sehingga gangguan panas dan hujan bisa dihindari dengan harapan bisa tepat waktu sesuai target," ujarnya usai acara First Steel Cutting Well Head Platform Madura BD, belum lama ini.

Dia menjelaskan proyek anjungan lepas pantai itu akan dibangun dengan ketinggian 55 meter dan akan ditempatkan di Selat Madura untuk menghasilkan gas bumi sebesar 110 MMscfd.

"Nanti hasil gas bumi itu dialirkan melalui pipa 16 inch di bawah laut sepanjang 52 Km yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas PLTG Grati Pasuruan," jelasnya.

Edy menjelaskan pengerjaan proyek tersebut dilakukan secara konsorsium bersama Offshore Oil Engineering Co. Ltd (COOEC) dan PT Supasi Widya Engineering. PAL Indonesia, lanjutnya, memiliki porsi 27% dalam proyek tersebut.

"Tahap engineering maupun pengadaan material nanti di bawah pengawasan Biro Klasifikasi Indonesia. Sedangkan untuk gas buminya baru bisa dihasilkan pada 2016 dan itu dikerjakan oleh pihak Husky," imbuhnya.

Dia menambahkan dalam pembangunan proyek migas itu, PAL Indonesia menggunakan 40% material dalam negeri dan sisanya impor.

"Sesuai SKK Migas ada arahan semaksimal mungkin gunakan konen lokal supaya memacu industri dalam negeri. Harapanya konten lokal bisa sampai 80%," imbuhnya.(dbs/las)