Dapat Ganggu Pelayaran, BMKG Deteksi Adanya Siklon Tropis LAM di Teluk Carpentaria -->

Iklan Semua Halaman

Dapat Ganggu Pelayaran, BMKG Deteksi Adanya Siklon Tropis LAM di Teluk Carpentaria

Pulo Lasman Simanjuntak
20 Februari 2015
Jakarta,eMaritim.Com,-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi Kupang mendeteksi adanya siklon tropis LAM di teluk Carpentaria sebelah barat daya Merauke dapat menganggu sistem pelayaran di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Untuk kondisi terakhir saat ini yang terpantau di data kami serta tergolong kategori tekanan rendah terjadi di Merauke dan hal ini perlu diwaspadai," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) BMKG Kupang di Kupang, Rabu (18/2/2015) seperti dikutip kembali dari beritasatu.com, Jumat pagi (20/2/2015).

Ia menjelaskan, walaupun Siklon tropis LAM tersebut bergerak dengan kecepatan 110km/jam ke arah barat dan menjauh dari wilayah Indonesia, namun perlu diwaspadai siklon ini, karena melihat cuaca yang masih berubah-ubah.

"Kami belum bisa memprediksi arah dari Siklon tersebut, jadi berharap waaspada saja dengan situasi ini, dan kami pun akan terus lakukan pemantauan," tuturnya.

Ia menambahkan, untuk hari ini posisi dari Siklon tropis tersebut berada di 11.2L5, 137.2BT (sekitar 465 km sebelah barat daya Merauke) dengan arah gerak berada di barat barat laut dan kecepoatan 8 knots (15/jam).

Sedangkan, dalam waktu 24 jam diperkirakan akan menguat dengan posisi 11.4LS, 136. 2BT yang berada di 560 km sebelah barat daya Merauke.

Saiful mengatakan, dampak dari iklim tropis LAM tersebut dapat mempengaruhi cuaca di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti hujan ringan dan gelombang laut dengan ketinggian tiga sampai empat meter.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan pantauan lebih insentif terhadap Siklon LAM tersebut agar bisa menyampaikan hal ini kepada masyarakat.

"Kemungkinan besar Siklon tersebut mengarah ke perairan Australia, namun kita perlu waspadai karena cuaca belum bisa diprediksi," tambahnya.

Di samping itu, yang perlu diwaspadai juga oleh masyarakat NTT adalah dalam satu minggu ke depan tinggi gelombang di beberapa wilayah seperti di bagian timur dan Utara Flores serta perairan selatan NTT, pulau timor dan sampai samudra Hindia selatan NTT.

"Untuk bagian Utara Flores dan Selatan NTT tingginya bisa mencapai satu sampai dua meter sedangkan yang lain masih biasa-biasa saja," kata Saiful.

Sedangkan untuk arah angin di NTT, arah angin pada umumnya dari Barat Daya- Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 10-25 knot dan tinggi gelombang laut menurut Saiful sangat signifikan berkisar antara 0.75-2.0 meter.(pulo lasman simanjuntak)