Jakarta, eMaritim.Com - Indonesia membutuhkan kilang minyak baru untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Dalam waktu dekat akan dibangun 2 kilang baru antara lain kilang yang dibangun dengan menggandeng swasta (kerja sama pemerintah dan swasta/KPS) dan kilang yang dibangun murni oleh swasta. Sehingga pembangunan kilang minyak baru ini bisa dipercepat.
Untuk kilang yang dibangun dengan
skema KPS, rencananya akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur. Diharapkan
pada September 2016 mendatang, kilang ini sudah groundbreaking.
Pertamina akan bertindak sebagai offtaker kilang berkapasitas 300.000
barel per hari tersebut .
Sementara untuk kilang yang akan
dibangun oleh investor yang berasal dari Timur Tengah, berlokasi di Pulau Jawa
dengan kapasitas 150.000 barel per hari. Kilang ini juga diharapkan dapat groundbreaking
pada 2016 dan rampung dibangun akhir 2018.
“Crude dari Timur Tengah dan
sudah ada komitmen (jual beli) minimum 20 tahun. Lebih dari itu boleh,” papar
Pelaksana Tugas Dirjen Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta, seperti
dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Kamis (26/2/2015).
Berdasarkan hasil studi yang
dilakukan, pembangunan kilang oleh swasta ini cukup ekonomis, terutama lantaran
pembelian minyaknya dibeli secara G to G. “Jadi ada diskon di sana,” tegasnya.
Mengenai lahan untuk kilang,
sepenuhnya juga dilakukan oleh investor. Meski demikian, Pemerintah mendorong
PT. Pertamina untuk ikut serta menanamkan sahamnya agar menjadi offtaker.
Indonesia perlu memiliki 2 kilang
minyak baru untuk mengatasi defisit BBM 608.000 barel per hari. Kapasitas
kilang minyak Indonesia saat ini mencapai 1,1157 juta barel per hari.
Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri
hanya sekitar 649.000 barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan BBM dalam negeri
mencapai 1,257 juta barel per hari.
Untuk tahun 2015, kapasitas kilang
Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta barel per hari, produksi minyak yang
bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359
juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.
Sementara tahun 2025, kapasitas kilang diperkirakan 2,067 juta barel per hari,
produksi minyak yang dapat diolah sekitar 1,384 juta barel, konsumsi BBM 2,012
juta barel dan defisit 628 juta barel per hari.(sonny listyanto)
Sumber foto : Reuters Photo/Jo
Yong-Hak