Harga Minyak Mentah Berjangka Turun Karena Investor Khawatir Kelebihan Pasokan -->

Iklan Semua Halaman

Harga Minyak Mentah Berjangka Turun Karena Investor Khawatir Kelebihan Pasokan

Pulo Lasman Simanjuntak
25 Februari 2015
New York, eMaritim.Com,-Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari dua persen karena investor khawatir adanya kelebihan pasokan dan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Namun, harga minyak pemanas berjangka naik lima persen karena masalah operasional di kilang utama AS.

Reuters melansir, Selasa (24/2/2015), dan dikutip kembali dari Metronews.com, Rabu (25/2/2015), harga minyak mentah turun selama sesi perdagangan secara keseluruhan. 
Harga minyak sempat naik sesaat usai Financial Times mengutip Menteri Perminyakan Nigeria, Diezani Alison-Madueke, yang mengatakan negara itu mungkin meminta pertemuan luar biasa OPEC dalam enam minggu ke depan atau lebih jika harga turun lagi.

Pasar telah melemah sejak pekan lalu karena adanya perlambatan penurunan produksi minyak mingguan dalam jumlah rig pengeboran minyak di AS. Data mengangkat kekhawatiran bahwa persediaan minyak mentah AS, yang sudah di rekor tertinggi, bisa membengkak lebih lanjut.

Minyak berjangka pemanas, reli untuk hari kedua berturut-turut, mencapai di atas USD2,24 per galon, tertinggi dalam hampir tiga bulan, karena beberapa yang terbesar kilang Pantai Timur AS berjuang untuk mengembalikan operasi setelah cuaca dingin yang parah memicu pemadaman.

Sementara itu, harga benchmark minyak mentah Brent menetap di USD1,32 menjadi USD58,90 per barel. Harga Brent sempat naik, memukul sesi tinggi di USD60,67, setelah komentar Menteri Nigeria, Alison-Madueke, yang juga presiden OPEC. Harga minyak mentah berjangka AS, juga dikenal sebagai West Texas Intermediate, atau WTI, merosot USD1,36 atau 2,7 persen pada USD49,81.
AHL.(pulo lasman simanjuntak)
sumber foto : reuters