Pertamina Asset IV : Kondisi Pipa Penyaluran Minyak Mentah di Cepu Masih Layak -->

Iklan Semua Halaman

Pertamina Asset IV : Kondisi Pipa Penyaluran Minyak Mentah di Cepu Masih Layak

Pulo Lasman Simanjuntak
25 Februari 2015
Bojonegero, eMaritim.Com,-Pemilik wilayah pertambangan, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Asset IV Field Cepu, menyatakan kondisi pipa penyaluran minyak mentah dari Kedewan ke Pusat Penampungan Produksi (PPP) Menggung, Cepu, Blora, Jawa Tengah, masih layak.

"Sejauh ini, Kerja Sama Operasi (KSO) PT Geo Gepu Indonesia (GCI) telah melakukan inspeksi rutin terhadap pipa sepanjang 27.000 meter atau setara 27 km sesuai kesehatan, keamanan, dan lingkungan (health, safety, and environment/HSE)," ujar Legal and Relations PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Asset IV Field Cepu, Sigit Dwi Aryono seperti dipublish blokbojonegoro.com, Rabu pagi (25/2/2015)

Sigit menjelaskan, sebetulnya pipa minyak tersebut merupakan peninggalan Migas. Sementara di tahun 1988 diserahkan ke Pertamina dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Migas dan sekarang dikelola oleh KSO PT GCI.

"Jadi, logikanya pemasangan pipa itu ya sebelum tahun 1988," jelas pejabat penggati Arya Dwi Paramita ini.

Sementara itu, untuk kebocoran pipa minyak di Desa Tambakmerak, Kecamatan Kasiman, pada waktu lalu sudah dikoordinasikan dengan GCI untuk melakukan perbaikan secepatnya dan membantu melokalisir apabila ada ceceran minyak sesuai standar HSE.

Sebagaimana diketahui, putusnya pipa tersebut diakibatkan seringnya terjadi hujan lebat di wilayah sekitar. Hal itu membuat bahu jalan poros antar kecamatan itu mudah tergerus derasnya air hingga menyeberangi jalan. Sehingga cepat menimbulkan longsir tanggul jalan.

Karena dampak itu juga ada efek lain lantaran ada pipa besi yang menjalar tertanam di sepanjang pinggir jalan tersebut. Akibatnya, longsoran tanah bercampur material jalan itu menyentuh bagian pipa (jubing) dengan keras hingga akhirnya ikut tergeser. Kemudian minyak mentah dari pipa itu keluar dengan cepat. (pulo lasman simanjuntak)