PT Pertamina (Persero) menyatakan pihaknya saat ini sudah menyusun perencanaan detail pengelolaan Blok Mahakam sebagai bukti kesiapan Pertamina untuk mengelola blok di Kalimantan Timur ini. Diyakini, Blok Mahakam bisa meningkatkan produksi Pertamina jika dikelola dengan baik.

Kontrak Blok Mahakam ditandatangani pada 1967 dan diperpanjang pada 1997 untuk jangka waktu 20 tahun. Saat ini, pengelolanya adalah Total EP Indonesie Prancis, dan Inpex Jepang dengan komposisi 50:50. Kontrak tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2017.

Produksi Blok Mahakam adalah 65.204 barel per hari untuk minyak bumi dan gas bumi 1.708,59 triliun kaki kubik.

Perencanaan tersebut akan diserahkan ke Pemerintah dalam waktu dekat.

 "Target kita pertengahan Februari ini atau paling lama akhir Februari kita sudah serahkan perencanaan detail (pengelolaan Blok Mahakam) ke Kementerian ESDM," ujar Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dilansir MetroTVNews, belum lama ini.

Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM, Widhyawan Prawiraatmadja, berharap proposal tersebut bisa segera diserahkan. Menurut laporan Jawa Pos, ia menyatakan tahu jika pembuatan proposal tidak mudah karena harus melakukan berbagai analisis. Tetapi, pemerintah mengharapkan keputusan cepat keluar.

’’Framework sudah 100 persen, Pertamina operatornya dan mayoritas,’’ ujarnya.

Untuk mendukung rencananya, Pertamina bahkan siap gelontorkan USD1 miliar setiap tahun jika ditunjuk sebagai operator Blok Mahakam.

 "Saya kira sekitar 1 miliar dollar AS per tahun," ujar Dwi Soejipto.

 Rencananya, dana sebesar itu digunakan untuk dua hal, yakni kebutuhan pengoperasian dan eksplorasi Blok Mahakam. (pulo lasman simanjuntak)

Teks Foto : Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (Foto : Antara)