Usman Acha, Pelaut dan Nelayan dari Laut Timor, Kupang NTT: Cuaca Sampai Minggu Depan Belum Normal -->

Iklan Semua Halaman

Usman Acha, Pelaut dan Nelayan dari Laut Timor, Kupang NTT: Cuaca Sampai Minggu Depan Belum Normal

Pulo Lasman Simanjuntak
06 Februari 2015
Usman Acha nelayan dari Laut Timor, Kupang, NTT, berdiri di atas perahu kayu di pinggirPantai Padiso, Kecamamatan Osapa Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.(Foto /eMaritim.Com/Pulo Lasman Simanjuntak)

Kupang, NTT, eMaritim.Com, Hari telah menjelang pagi, tetapi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sudah menunjukkan pukul 10.30 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WIT).Matahari mulai menampakkan dirinya-panas agak lembut-Suasana di Pantai Padiso, Laut Timor, Kota Kupang masih sepi. Para nelayan tak ada yang melaut.Terlihat ombak laut cukup kencang dan bergelombang.

Tiba-tiba dari kejauhan muncul seorang lelaki"tua" berjalan dengan badan tegap- kulit hitam legam- dan membawa jejaring.

"Kenalkan nama saya Usman Acha.Asli pelaut dan nelayan dari Buton Sulawesi Selatan," katanya memperkenalkan diri kepada wartawan eMaritim.Com, Pulo Lasman Simanjuntak, yang sedang melakukan kunjungan jurnalistik di Provinsi Nusa Tenggara Tmur (NTT), Rabu (5/2/2015).

Lalu di pinggir Pantai Padiso, Teluk Kupang, Kota Kupang, NTT-bibir pantai yang sering abrasi baru saja diturap dengan semen beton- Usman Acha-pelaut dan nelayan sejak usia muda- bercerita seputar kehidupan nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Cuaca sampai minggu depan baru normal.Putaran angin dan gelombang laut masih tinggi. Musim pertama Januari dan musim kedua Februari 2015, angin masih keras.Namun, bagi kami nelayan cuaca di laut seperti ini  sudah biasa dan menyatu," kata pria kelahiran tahun 1959 ini sembari menambahkan karena cuaca buruk di perairan NTT saat ini, ia tidak melaut jauh-jauh untuk mencari ikan kerapu merah, tongkol, kepala batu, papere, dan ikan kombong.

Usman Acha-mengaku kalau melaut bisa tiga atau empat hari-bahkan sampai ke perairan Sulawesi Selatan lalu bercerita panjang lebar seputar kehidupan nelayan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Lagi-lagi sebuah "potret" kehidupan dan kemiskinan yang menggambarkan kehidupan sehari-hari para nelayan di kawasan Indonesia Bagian Timur (IBT.). Bagaimana bantuan kapal/perahu dan kredit modal para nelayan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya asli orang pelaut dan nelayan.Kalau untuk BBM solar sudah wajar dan bagus.Mudah didapat solar. Namun, untuk bantuan sampai saat ini selalu menjadi masalah bagi nelayan di NTT,"akuinya. (PLS)




.