Djarum Foundation dan PT.Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bangun Sekolah Maritim di Kudus Jawa Tengah -->

Iklan Semua Halaman

Djarum Foundation dan PT.Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bangun Sekolah Maritim di Kudus Jawa Tengah

Pulo Lasman Simanjuntak
30 Maret 2015
Kudus, eMaritim.Com,Djarum Foundation bekerjasama dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia mengucurkan dana corporate social responsibility senilai Rp4 miliar untuk membangun sekolah maritim di Kudus Jawa Tengah.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan pembangunan sekolah berbasis kemaritiman di Kudus dilakukan sejak tahun lalu. Dalam hal ini, perbankan ternama asal Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) atau PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia turut berkontribusi terhadap pembangunan sekolah itu dengan dana sekitar 50% dari total Rp4 miliar.

Dia mengatakan kucuran dana CSR dari Djarum Foundation diperuntukkan untuk mendorong siswa SMA atau sederajat supaya memiliki keahlian dengan standar gaji di atas dari penghasilan lulusan dari perguruan tinggi.

“Dalam program CSR, kami fokus mengembangkan beberapa paket keahlian pilihan pada bidang pekerjaan berpenghasilan tinggi, seperti teknologi informasi, teknik permesinan, fashion, kuliner dan kemaritiman,” papar Primadi disela-sela acara peresmian SMK Wisudha Karya di Kudus, Kamis (26/3/2015) seperti dikutip dari www.bisnis.com, Senin (30/3/2015).

Primadi mengatakan sekolah bidang pelayaran merupakan salah satu paket keahlian unggulan yang dikembangkan bersama SMBC di SMK Wisudha Karya. Dia mengatakan lulusan SMK pelayaran yang tersertifikasi bisa mendapatkan gaji Rp12 juta – Rp15 juta/bulan jika bekerja di kapal berbendera Indonesia.

Gaji bisa bertambah besar diangka Rp30 juta per bulan, katanya, apabila para lulusan bisa bekerja di kapal asing. Dengan dibukanya program studi pelayaran, ujarnya, dapat mendukung program pemerintah di bidang maritim serta meningkatkan peran Indonesia sebagai penghubung jalur perdagangan dunia.

“Dari Kementerian Perhubungan saja mencatat sekolah pendidikan kepelautan di Indonesia hanya mampu menghasilkan lulusan 5% dari 69.000 pelaut yang dibutuhkan. Tentu, peluangnya cukup besar,” paparnya.

Kepala Sub Direktorat Kepelautan Kementerian Perhubungan Kapten Weku Frederik Karuntu mengatakan adanya sekolah maritim di Kudus diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi dan memenuhi kriterian standar nasional dan internasional.

Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Pelayaran No.17/2008 tentang Sumber Daya Manusia, pemerintah dan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam membangun SDM di bidang pelayaran.

“Untuk Jateng, ada lembaga pendidikan Politeknik Pelayaran ada di Semarang. Di Jawa Timur juga ada sekolah serupa di Surabaya,” katanya.(pulo lasman simanjuntak)