Kapal Kargo KM Kumala Endah Tenggelam di Perairan Belawan, Sembilan ABK Masih Dicari -->

Iklan Semua Halaman

Kapal Kargo KM Kumala Endah Tenggelam di Perairan Belawan, Sembilan ABK Masih Dicari

Pulo Lasman Simanjuntak
26 Maret 2015
Medan, eMaritim.Com,- Tim SAR gabungan mengerahkan lima kapal untuk mencari keberadaan sembilan dari 14 awak kapal KM Kumala Endah yang tenggelam di perairan Belawan, Medan, Sumatera Utara, pada Selasa, 24 Maret 2015.


Menurut Kepala Bidang Operasi SAR Kota Medan, Saiful, selain mengerahkan tiga kapal khusus, tim SAR juga melibatkan sejumlah kapal nelayan dalam operasi pencarian para awak yang masih hilang. Sejauh ini tim SAR belum menemukan titik objek tenggelamnya KM Kumala Endah.

"Objeknya bergerak. Untuk itu hari ini kami mulai melakukan pencarian menggunakan alat deteksi sonar,” kata Saiful kepada wartawan di Medan, Kamis, 26 Maret 2015.

Menurut catatan tim SAR, KM Kumala Endah karam pada kordinat 3 54' 52" Lintang Utara, dan 98 46' 48 " Bujur Timur. Sebanyak lima awak, yakni Feri Hadi Susiono, Sihol Sihombing, Eko Nugroni, Ferdinan Pangaribuan dan Reski Sucipto Palulung, berhasil diselamatkan setelah terapung di laut selama tiga jam.

Sedangkan sembilan yang lain, termasuk sang nakhoda, masih hilang. Mereka adalah Sutimin (nakhoda), Icah, Ribut Wahyu, Suhadi, Mamuhoridi, Aries Sudianto, Rifado Brahmana, Daniel Marganita, dan Ridwan.

KM Kumala Endah yang mengangkut 700 ton material konstruksi tenggelam di perairan Belawan, Medan, Selasa petang, 24 Maret 2015. Kapal berbobot 454 gross ton itu berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat.

Kapal itu tenggelam di sekitar buoy, dua perairan Belawan setelah menabrak bangkai kapal lain yang menumpuk di perlintasan kapal. Dalam tiga bulan terakhir, sudah dua kecelakaan kapal tenggelam akibat menabrak bangkai kapal yang tidak diangkat oleh pemiliknya.

Kapal kargo nahas itu diperkirakan menabrak keras bangkai kapal sehingga dalam hitungan menit langsung tenggelam karena lambung bocor.

Kesalahan Nakhoda

Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Annasro Amin, KM Kumala Endah tenggelam diduga karena kesalahan nakhoda. Kapal itu berlayar tidak pada alur yang sebenarnya.

Kesyahbandaran telah memasang tanda agar kapal yang akan berlayar tidak melintasi alur yang banyak terdapat bangkai kapal. 

Dua jenazah dari sembilan awak kapal kargo KM Kumala Endah yang karam di perairan Belawan, Medan, Sumatera Utara, ditemukan pada Kamis, 26 Maret 2015. Dua jasad ditemukan tim SAR di lokasi terpisah dari lokasi tenggelamnya kapal.

Menurut Kepala Kantor SAR Medan, Rochmadi, salah satu jenazah ditemukan masih menggunakan pakaian dan bercelana panjang. Petugas juga menemukan dua unit telepon genggam.

Satu jenazah sudah dievakuasi dan yang lain masih dalam perjalanan dari perairan menuju daratan. Satu jenazah yang dievakuasi langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara di Kota Medan.

Identitas kedua jenazah belum diketahui. Tim Disaster Victim Identification Polda Sumatera Utara akan mengidentifikasi kedua jenazah setelah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara.

Dua jenazah itu adalah sembilan dari 14 awak KM Kumala Endah yang sebelumnya dilaporkan hilang. Sebanyak empat awak yang lain lebih dahulu ditemukan dalam kondisi selamat sesaat setelah kapal itu karam di sekitar buoy dua perairan Belawan pada Selasa petang, 24 Maret 2015.

KM Kumala Endah mengangkut 700 ton material konstruksi. Kapal berbobot 454 gross ton itu berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat.

Kapal itu tenggelam setelah menabrak bangkai kapal lain yang kian menumpuk di perlintasan kapal. Dalam tiga bulan terakhir, sudah dua kali kecelakaan kapal tenggelam akibat menabrak bangkai kapal yang tidak diangkat oleh perusahaan pemiliknya.

Kapal kargo nahas itu diperkirakan menabrak dengan keras bangkai kapal sehingga dalam hitungan menit langsung tenggelam karena mengalami kebocoran di bagian lambung.

Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Annasro Amin, KM Kumala Endah tenggelam diduga karena kesalahan sang nahkoda. Kapal itu berlayar tidak pada alur yang sebenarnya.

Kesyahbandaran telah memasang tanda agar kapal yang akan berlayar tidak melintasi alur yang banyak terdapat bangkai kapal.

(viva.co.id/juntak/siman)
sumber foto :medantribunews.com