Manajemen PT.Pertamina Mengaku Siap Kelola Sumur Migas Blok Mahakam Kaltim -->

Iklan Semua Halaman

Manajemen PT.Pertamina Mengaku Siap Kelola Sumur Migas Blok Mahakam Kaltim

Pulo Lasman Simanjuntak
09 Maret 2015
  Jakarta,eMaritim.Com,-Manajamen PT Pertamina (Persero) mengaku siap mengelola sumur minyak dan gas (Migas) Blok Mahakam di Kutai, Kalimantan Timur.

Namun, Pertamina juga mengaku terbuka apabila ada pihak lain yang ingin bekerja sama mengelola Blok Mahakam yang saat ini dikelola perusahaan Total E&P Indonesia.

”Pertamina akan welcome untuk bekerja sama dengan pihak lain,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, kemarin seperti dikutip dari Suara Karya Online di Jakarta, Senin sore 99/3/2015).

Menurut dia, secara finansial, Pertamina sudah sangat siap untuk mengambil alih Blok Mahakam. Bahkan perhitungan dana investasi juga sudah dilakukan.

Namun begitu, mantan Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ini belum bersedia merinci anggaran yang dibutuhkan.

 ”Sudah ada dana investasinya, jadi tidak usaha terlalu khawatir,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, kontrak bagi hasil Blok Mahakam ditandatangani pada 1967 yang kemudian diperpanjang pada 1997 untuk jangka waktu 20 tahun sampai 2017.

Awalnya, saat eksplorasi dilakukan pada 1967, cadangan (gabungan cadangan terbukti dan cadangan potensial atau dikenal dengan istilah 2P-red) minyak dan gas bumi di Blok Mahakam cukup besar yaitu 1,68 miliar barel minyak dan gas bumi sebesar 21,2 triliun kaki kubik (TCF).

Pascamulai diproduksikan dari lapangan Bekapai pada 1974, produksi dan pengurasan secara besar-besaran cadangan membuat Indonesia menjadi eksportir LNG terbesar di dunia pada tahun 1980-2000.

Kini, setelah selama 40 tahun, sisa cadangan 2P minyak saat ini sebesar 185 juta barel dan cadangan 2P gas sebesar 5,7 TCF. Pada akhir masa kontrak tahun 2017 diperkirakan masih tersisa cadangan 2P minyak sebesar 131 juta barel dan cadangan 2P gas sebanyak 3,8 TCF pada tahun 2017. Dari jumlah tersebut diperkirakan sisa cadangan terbukti (P1) gas kurang dari 2 TCF.

Sementara itu, pemerintah meminta pemerintah daerah (pemda) Kalimantan Timur untuk konsisten dalam menyelesaikan pengalihan Blok Mahakam ke PT Pertamina (Persero). Penyebabnya, pemda akan diberikan keuntungan atas pengelolaan blok tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, di Jakarta, Minggu, menyatakan pemerintah akan tetap mendukung terhadap kisruh yang terjadi di Blok Mahakam.

Pemerintah, menurutnya, akan tetap memberikan keuntungan kepada pemerintah daerah (pemda) Kalimantan Timur setelah dialihkannya pengelolaan Blok Mahakam ke PT Pertamina (Persero).
Kendati begitu, dia mengingatkan agar peristiwa yang terjadi di PT Newmont Nusa Tenggara tidak terulang kembali.

”Pemda akan diberi kesempatan. Tapi sekali lagi Presiden, Menko Perekonomian, Menkeu, Menteri BUMN, memberi pesan supaya daerah betul-betul memperoleh manfaat. Karena tidak ingin di-back up oleh swasta kemudian pemda tidak dapat apa-apa, lama-lama sahamnya hilang. Ini terjadi di kasus Newmont,” katanya.

Dalam kasus Newmont, pemda Nusa Tenggara Barat diberikan sejumlah kepemilikan saham. Akan tetapi, saham itu kemudian digadaikan kepada salah satu bank asing.

”Dari berapa persen saham itu daerah tidak menikmati apa-pun, akhirnya sahamnya digadaikan ke luar. Jadi kita sudah pasti memberikan kesempatan kepada daerah untuk mendapatkan benefit dan kita ingin yakin hasilnya dinikmati,” kata Sudirman.

Menurut Sudirman, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian pendampingan saat pembiayaan. (Simanjuntak)