Jakarta,eMaritim.Com,- Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mendukung
pengambilalihan 100 persen pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P
Indonesie ke Pertamina. Hal itu diungkapkan Dwi saat berbicara langsung
di hadapan Serikat Pekerja Pertamina, Rabu (18/3/2015).
”Berkaitan dengan Blok Mahakam kita punya semangat yang sama (mengambilalih 100 persen),” ujar Dwi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (18/3/2015) seperti diikutip dari HU.Suara Karya, Kamis (19/3/2015).
Saat ini kata dia, Pertamina sudah membentuk tim untuk membuat proposal pengelolaan Blok Mahakam. Bahkan dari kabar terakhir, proposal itu sudah diserahkan kepada pemerintah.
Dwi mengaku bangga dengan para pekerja Pertamina yang menyatakan siap mengelola Blok Mahakam tanpa campur tangan asing sekaligus memberikan dukungan kepada direksi. Dia pun mengaku akan menjaga amanah para pekerja Pertamina tersebut.
”Presiden menyatakan dalam rapat bahwa Blok Mahakam harus direbut dan harus diambil, tentu saja, kita tidak boleh lengah dan harus berjuang untuk itu,” kata dia.
Isyarat Menteri
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan pengelola Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diberikan kepada PT Pertamina (Persero).
Namun Menteri ESDM Sudirman Said memberikan isyarat bahwa Pertamina bisa menggandeng operator sebelumnya, yakni Total E&P Indonesie.
Menurut Sudirman, bahwa semua pihak membutuhkan kejelasan dan pemerintah sudah mengambil keputusan, bahwa Blok Mahakam akan diberikan kepada Pertamina.
”Tetapi berapa porsinya? Tetap melakukan negosiasi dengan Total. Yang jelas kita meminta Pertamina menjadi mayoritas,” ujarnya, Senin (9/3/2015).
Untuk tahap selanjutnya, Kementerian ESDM akan mengundang Pertamina dan Total E&P Indonesie untuk membahas mengenai porsi saham.
”Kita menginginkan bisnis skill yang kita campur, nanti keduanya kita undang untuk membahas ini, agar ketemu jalan tengah,” ucap dia.
Serikat Pekerja Pertamina menggelar rapat umum terkait Blok Mahakam di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu. (lasman)
”Berkaitan dengan Blok Mahakam kita punya semangat yang sama (mengambilalih 100 persen),” ujar Dwi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (18/3/2015) seperti diikutip dari HU.Suara Karya, Kamis (19/3/2015).
Saat ini kata dia, Pertamina sudah membentuk tim untuk membuat proposal pengelolaan Blok Mahakam. Bahkan dari kabar terakhir, proposal itu sudah diserahkan kepada pemerintah.
Dwi mengaku bangga dengan para pekerja Pertamina yang menyatakan siap mengelola Blok Mahakam tanpa campur tangan asing sekaligus memberikan dukungan kepada direksi. Dia pun mengaku akan menjaga amanah para pekerja Pertamina tersebut.
”Presiden menyatakan dalam rapat bahwa Blok Mahakam harus direbut dan harus diambil, tentu saja, kita tidak boleh lengah dan harus berjuang untuk itu,” kata dia.
Isyarat Menteri
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan pengelola Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diberikan kepada PT Pertamina (Persero).
Namun Menteri ESDM Sudirman Said memberikan isyarat bahwa Pertamina bisa menggandeng operator sebelumnya, yakni Total E&P Indonesie.
Menurut Sudirman, bahwa semua pihak membutuhkan kejelasan dan pemerintah sudah mengambil keputusan, bahwa Blok Mahakam akan diberikan kepada Pertamina.
”Tetapi berapa porsinya? Tetap melakukan negosiasi dengan Total. Yang jelas kita meminta Pertamina menjadi mayoritas,” ujarnya, Senin (9/3/2015).
Untuk tahap selanjutnya, Kementerian ESDM akan mengundang Pertamina dan Total E&P Indonesie untuk membahas mengenai porsi saham.
”Kita menginginkan bisnis skill yang kita campur, nanti keduanya kita undang untuk membahas ini, agar ketemu jalan tengah,” ucap dia.
Serikat Pekerja Pertamina menggelar rapat umum terkait Blok Mahakam di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu. (lasman)