Ribuan Nelayan Blokade Jalur Pantura Protes kebijakan KKP yang Larang Gunakan Pukat -->

Iklan Semua Halaman

Ribuan Nelayan Blokade Jalur Pantura Protes kebijakan KKP yang Larang Gunakan Pukat

Pulo Lasman Simanjuntak
04 Maret 2015
Batang,eMaritim.Com,- Sekitar 1.000 nelayan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memblokade jalur pantura untuk memprotes kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang melarang penggunaan pukat hela dan pukat tarik di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia, Selasa (3/3/3015).

Unjuk rasa digelar di jalur pantura Jalan Jenderal Sudirman. Mereka sebelumnya berkumpul di Warungasem dan melakukan longmarch hingga ke Alun-alun Batang serta berlanjut ke jalur pantura Sambong, Batang.

Selain berorasi di Gedung DPRD Kabupaten Batang mengenai penolakan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 2/Permen-KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (trawls) dan Pukat Tarik (seine nets), para nelayan juga membakar sejumlah ban dan tali kapal di dua ruas jalan pantura.

Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan dari arah timur (Semarang) maupun dari barat (Jakarta) lumpuh total.

Aksi para nelayan kian rusuh setelah petugas kepolisian setempat mencoba melerai para nelayan yang memenuhi ruas jalan, tetapi mereka tidak terima dengan perlakuan polisi.

Para nelayan justru melemparkan batu ke arah polisi yang berjaga-jaga di lokasi sehingga sejumlah polisi mengalami luka-luka.



Tindakan anarkistis para demonstran terus berlanjut setelah polisi menyemprotkan gas air mata pada kerumunan massa sehingga mereka membubarkan diri.

Berakhir Bentrok

Unjuk rasa nelayan di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Gajahmada berakhir bentrok, Selasa (3/3/2015).

Nelayan Batang, Rahmono, meminta Menteri Perikanan dan Kelautan Susi‎ Pudjiastuti mencabut Permen nomor 2 tahun 2015 tentang penggunaan cantrang.

"Saya sudah demo di Jakarta, tapi nggak ada hasilnya. Padahal biayanya sudah banyak," ujar dia, Selasa (3/3/2015).

Para nelayan pun membakar tambang kapal di jalur Pantura di Batang hingga membuat kemacetan lalulintas sepanjang lebih dari 2 kilometer. Dalam aksi anarkhis itu, nelayan pun mengeroyok Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Hartono. Entah apa sebab tiba-tiba para nelayan tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap AKP Hartono.

Kepala bagian kiri Hartono terluka, berdarah. Sebelum terjadi aksi brutal itu, ada seorang nelayan yang berteriak provokatif untuk mengeroyok Kasatreskrim tersebut.

Sejumlah polisi yang berada di lokasi segera membantu menyelamatkan Kasat Reskrim Polres Batang. Mereka menggotongnya dan melarikan keluar dari amukan massa. AKP Hartono dilarikan ke RS Qolbu Insan Mulia.(pulo lasman simanjuntak)
sumber berita dan foto : tribunnes.com (batang,jateng)