Kupang, eMaritim.Com,-NUSA Tenggara Timur (NTT) bakal segera membangun 73 pelabuhan laut untuk
mendukung program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Kepala Dinas Pehubungan NTT Ricard Djami mengatakan seluruh pelabuhan tersebut dijadwalkan selesai dibangun selama 5-10 tahun.
Saat ini, 38 pelabuhan sedang dalam proses pembangunan, termasuk 13 pelabuhan yang dibangun pada 2015.
“Pembangunan pelabuhan laut juga bertujuan membuka isolasi wilayah
sehingga konektivitas pelayaran antarprovinsi serasi,” ujarnya, kemarin.
Pelabuhan tersebut dibangun di seluruh pulau di daerah itu termasuk
pulau-pulau kecil. Menurut dia, jika konektivitas antardaerah sudah
terhubung dengan baik, harga bahan kebutuhan pokok di Indonesia barat,
tengah, dan timur bisa sama. Selama ini harga kebutuhan pokok di Kupang,
misalnya, naik 100%-200% jika dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok
yang sama di Indonesia Barat.
Adapun Pelabuhan Laut Tenau Kupang menjadi satu dari 24 pelabuhan
destinasi tol laut. General Maneger Operasional PT Pelindo III Cabang
Tenau Imam Santoso mengatakan persyaratan Tenau menjadi pelabuhan tol
laut sudah lengkap.
Di antaranya peralatan bongkar muat barang, serta daya tampung kapal
antara 30.000-50.000 ton, daya listrik PLN 2 Mw, serta dua unit
container crane.
Nelayan demo
Pada bagian lain, ribuan nelayan Kabupaten Batang, Jawa Tengah,
memblokade jalur pantai utara sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap
kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang melarang penggunaan
pukat hela dan pukat tarik di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia,
kemarin.
Unjuk rasa yang dilaksanakan di jalur pantura Jalan Jenderal Sudirman.
Sebelumnya ribuan nelayan berkumpul di Warungasem dan melakukan
longmarch hingga ke Alun-Alun Batang serta berlanjut ke jalur pantura
Sambong, Batang.
Selain melakukan orasi di Gedung DPRD Kabupaten Batang mengenai
penolakan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor
2/Permen-KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat
Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets), para nelayan juga membakar
sejumlah ban dan tali kapal pada dua ruas jalan pantura. Akibatnya, arus
lalu lintas kendaraan dari arah timur (Semarang) maupun dari barat
(Jakarta) lumpuh total.
Aksi para nelayan kian rusuh setelah petugas kepolisian setempat mencoba
melerai para nelayan yang memenuhi ruas jalan, tetapi mereka tidak
terima dengan perlakuan polisi.
Para nelayan justru melempar batu ke arah polisi yang berjaga-jaga di lokasi sehingga sejumlah polisi mengalami luka-luka.
Tindakan anarkistis para demonstran terus berlanjut setelah polisi
menyemprotkan gas air mata pada kerumunan massa sehingga mereka bubar.
Perwakilan Nelayan Batang, Casroli, mengatakan bahwa Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan RI Nomor 2/Permen-KP/2015 tentang Larangan
Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik
(Seine Nets) akan mematikan nelayan setempat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan para
nelayan menggelar aksi demo yang meminta pencabutan Permen Kelautan dan
Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 Tentang alat penangkapan ikan di laut.
“Demo boleh saja, asal tidak merusak,” kata Ganjar kepada pers di
Semarang, kemarin.
Menurut Ganjar, kebijakan Menteri Kelautan sebenarnya sangat baik dan
perlu didukung para nelayan. (pulo lasman simanjuntak)
sumber berita harian umum media indonnesia
eMaritim.Com


EMaritim Terpopuler
-
Jakarta, eMaritim.com – Penumpang kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI di awal 2019 ini mengalami kenaikan rata-rat...
-
eMaritim.com, 18 Februari 2019 Kekurangan tenaga professional di lingkup dunia maritim, khususnya syahbandar dan pegawai kunci lainnya ...
-
Jakarta, eMaritim.com - Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama Dinas Perhubungan Kota Sura...

RUBRIK BERITA
- Pilihan (728)
- Marine-Offshore (229)
- Pelayaran (219)
- Perkapalan (187)
- Bisnis (137)
- Regulasi (132)
- Kepelabuhan (129)
- Internasional (125)
- Kelautan (122)
- Pendidikan (109)
- Hukum (108)
- Kepelautan (106)
- Gallery (81)
- Ulasan (77)
- Profil (71)
- Sains (61)
- Kecelakaan 2018 (52)
- Analisa (40)
- Hubla (33)
- IKPPNI (33)
- Opini (33)
- Marine Engineering (25)
- Video (21)
- HSE (6)
- Sorotan (5)
- Seminar (3)
- Kecelakaan 2019 (2)
- BKI (1)
