Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Sorong Luluskan Puluhan Ahli Nautika dan Teknik -->

Iklan Semua Halaman

Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Sorong Luluskan Puluhan Ahli Nautika dan Teknik

Pulo Lasman Simanjuntak
30 April 2015
 Para taruna dari berbagai akademi pelayaranmeliter dan sipil yang pada akhirnya akan menjadi ahli-ahli di bidang pelayaran ikut dilepas Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo di Surabaya, baru-baru ini, untuk menuju Milan Italia. (Foto : Humas Menko Kemaritiman/eMaritim.Com)

Sorong, eMaritim.Com,- Ba­lai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Saoka Sorong berhasil meluluskan 55 Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV akhi Nau­tika dan Ahli Teknik ang­katan pertama. Sekaligus, pelepasan 97 pra prala (perwira pelayaran), yang akan melaksanakan praktek ber­layar di kapal niaga.

Kepala BP2IP Saoka So­rong, Yulianto, ST, M.Mar.e, melalui Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), Ilham Ashari, S.Si T.MM, mengatakan, pelantikan 55 Perwira Pelayaran Niaga tersebut, adalah moment keberhasilan BP2IP yang dinanti-nanti oleh warga Papua dan Papua Barat selama ini.

“Tahun ini, biaya pendi­dik­an di BP2IP Saoka masih ditanggung pemerintah. Kon­disi ini berubah tahun de­pan. Tak ada lagi biaya pe­me­rintah untuk belanja BP2IP periode berikut, se­hingga orangtua Taruna ha­rus me­nanggungnya,” kata Ilham.

Bertahun-tahun lama­nya, pemuda di Papua dan Papua Barat, untuk menge­nyam ilmu pelayaran itu ha­rus merantau ke pulau Jawa atau di Sulawesi mau pun Ma­luku. Sehingga, jumlah per­wira atau sarjana pela­yar­an warga Papua dan Pa­pua Barat, kini masih bisa dihitung.

Kondisi tersebut tak se­banding dengan luas wila­yah darat apalagi lautan di Papua dan Papua Barat, yang empat setengah kali luas pulau Jawa. Oleh karena itu, de­ngan hadirnya BP2IP Saoka Sorong,Papua Ba­rat, tersebut membuka la­pangan kerja baru, bagi pe­muda asli Pa­pua dan Papua Barat.

Ke depan, kata Ilham, tak ada lagi anggaran bantuan pemerintah untuk membiayai operasional BP2IP. Ang­garan dari pemerintah pusat itu hanya terbatas pada item-item tertentu, tak menyang­kut operasional sekolah.

Oleh karena itu, kata Il­ham, pihaknya dalam waktu dekat, berupaya bekerja sa­ma dengan Pemda Papua dan Papua Barat dan juga yang lainnya.

“Kan ada 20 per­sen ang­garan pendidikan yang di­siap­kan pemerintah kepada sektor pendidikan, dari ber­bagai sumber pendapatan. Ka­lau Pemda Papua dan Pa­pua Barat ingin me­ning­katkan kualitas sumber daya manusia di bidang ke­lautan, diharapkan bisa men­suport anggaran,” kata Ilham.

Zakeus Kambu, salah satu tokoh masyarakat Pa­pua Barat, ketika diminta tang­gapannya, sangat meng­harapkan kepedulian Pemda Papua dan Papua Barat.

“Kami minta gubernur dan para bupati/walikota bi­sa menganggarkan anggaran untuk bidang pelayaran. Pa­salnya, lulusan pelayaran khususnya BP2IP, selama ini semuanya terserap karena lapangan kerjanya terbuka luas,” kata Zakues Kambu kepada wartawan di Sorong, siang kemarin. (juntak/lasman)