Gubernur Kaltim Minta Total E&P Indonesie Tetap Dilibatkan Dalam Masa Transisi Blok Mahakam -->

Iklan Semua Halaman

Gubernur Kaltim Minta Total E&P Indonesie Tetap Dilibatkan Dalam Masa Transisi Blok Mahakam

Pulo Lasman Simanjuntak
15 April 2015
Jakarta,eMaritim.Com,- Per­ta­mina harus dipercaya mampu me­ngelola sendirian Blok Ma­ha­kam. Walaupun begitu, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta kontraktor migas asal Perancis, Total E&P Indo­ne­sie tetap dilibatkan dalam masa transisi alih kelola Blok Mahakam kepada PT Pertamina (Persero).

”Dalam masa transisi, saya min­ta Total tetap diikutsertaka. So­alnya ada kekhawatiran pro­duk­si migas bakal turun,” kata Awang Faroek di Jakarta, Senin (13/4/2015) seperti dikutip dari HU.Suara Karya, Selasa (14/4/2015).

Di saat produksi minyak dan gas bumi dari lapangan tersebut turun, katanya, bangsa Indonesia akan mengalami kerugian besar. Blok Mahakam disebut mampu memproduksi migas sekitar 25 persen dari total produksi nasio­nal saat ini.

 ”Bukan cuma Kaltim yang akan mengalami kerugian, namun seluruh Indonesia bakan rugi. Permintaan ini pada dasar­nya agar kepentingan Indonesia dapat terjaga,” katanya.

Meski yakin bangsa Indonesia bisa mengerjakannya 100 persen mengelola Blok Mahakam, Gu­bernur Kaltim tetap saja kha­watir, sebab teknologi dalam pe­ngelolaan wilayah kerja migas itu ma­sih bergantung pada pihak asing.

”Jelas setuju mengelola Per­tamina 100 persen, orang In­do­nesia sejatinya mampu. Na­mun, teknologi bangsa kita masih bergantung pada asing,” papar Awang.

Menyangkut skema kerja sa­ma pada masa depan, Awang me­ng­usulkan adanya pembagian sa­ham, daerah mendapat 19 per­sen, Pertamia 51 persen dan Total tidak lebih dari 30 persen.
Sudah Dibeli
Tidak sama dengan Awang, Ang­gota Dewan Energi Nasional Andang Bachtiar mengingatkan Indonesia telah mempunyai tek­nologi dan sistem tata kelola yang dipakai Total sejak pengembalian biaya operasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas (cost reco­very). (jhonnie castro)
sumber foto :sindonews.com