Pertemuan Menteri Transportasi Asia – Eropa (Asia – Europe Meeting/ASEM) Hasilkan 13 Keputusan -->

Iklan Semua Halaman

Pertemuan Menteri Transportasi Asia – Eropa (Asia – Europe Meeting/ASEM) Hasilkan 13 Keputusan

Pulo Lasman Simanjuntak
30 April 2015

Latvia,eMaritim.Com,- Pertemuan Menteri Transportasi Asia – Eropa ke-3 atau The 3rd Asia – Europe Transport Minister’s Meeting (ASEM TMM3) yang dihadiri Menteri Transportasi dari negara anggota ASEM termasuk Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Ignasius Jonan berlangsung di kota Riga, Latvia pada 29-30 April 2015.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Transportasi Republik Latvia Anrijs Matiss dan ketua Dewan Menteri Transportasi Uni Eropa Violeta Bulc. Selain dihadiri para Menteri Transportasi, acara tersebut juga dihadiri anggota delegasi dari uni Eropa, Sekretariat ASEAN, organisasi transportasi internasional, asosiasi transportasi, dan para pemimpin perusahaan di bidang transportasi dan logistik.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan menyampaikan pidatonya bahwa Indonesia menyambut baik kerja sama dalam rangka meningkatkan konektivitas transportasi multimoda nasional, regional dan bi-regional.

Pihak Indonesia  meyakini bahwa transportasi udara memainkan peran penting dalam mendekatkan masyarakat di dua benua (Asia dan Eropa). Selain itu Indonesia juga menekankan pentingnya konektivitas maritim untuk memastikan pergerakan barang di dua benua.

Indonesia  mengharapkan kedua benua terus bekerja sama dan mencari cara untuk menarik investasi dan mencari skema keuangan yang terdiversifikasi dalam mengembangkan industri transportasi dan infrastruktur.

Pertemuan Menteri Transportasi Asia – Eropa (Asia – Europe Meeting/ASEM)  yang dihadiri Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan tersebut menghasilkan 13 keputusan yang dituangkan dalam Riga Declaration, sebagai berikut :
1.         Memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral dengan tujuan untuk mengembangkan dan memajukan integrasi transportasi Euro-Asia meliputi rute, koridor, dan jaringan transportasi, untuk meningkatkan konektivitas antara Eropa dan Asia, yang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

2.         Melanjutkan partisipasi aktif dalam forum United Nations Economic Commission for Europe (UNECE), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Organization for Co-operation between Railways (OSJD), the Intergovernmental Organization for International Carriage by Rail (OTIF), International Civil Aviation Organization (ICAO), International Maritime Organization (IMO), World Customs Organization (WCO) untuk mengembangkan standar dan kerjasama koridor transportasi Trans-Eurasia

3.         Menekankan pentingnya transportasi multimoda yang kompetitif

4.         Meningkatkan koordinasi antar seluruh stakeholder agar tercapai harmonisasi perencanaan strategis dan menangani konsekuensi sosial ekonomi yang diakibatkan oleh proyek investasi skala besar di bidang transportasi

5.         Memahami tantangan negara kepulauan dan wilayah yang tidak terhubung dengan daratan dengan maksud mencari solusi baru untuk mendorong pengembangan koridor sistem transportasi ke wilayah-wilayah tersebut

6.         Memperhitungkan potensi pasar angkutan kereta api antara Asia dan Eropa di tengah kebutuhan angkutan barang yang memerlukan ketepatan waktu tinggi.

7.         Menyetujui untuk mendorong kerjasama investasi dalam hal infrastruktur transportasi

8.         Menggarisbawahi pentingnya sinergi di antara proyek dan jaringan transportasi yang tengah berjalan seperti Trans –European Transport Networks (TEN-T), Asian Land Transport Infrastructure Development (ALTID) project, ASEAN Strategic Transport Plan, OSJD Transport Corridors, sehingga dapat saling mendukung dan menguntungkan.

9.         Menegaskan komitmen untuk menjamin kesetaraan bagi para investor di bidang infrastruktur transportasi
  (Malaysia masih belum mengkonfirmasi poin dimaksud)

10.    Mendukung upaya2 untuk meningkatkan pelayanan transportasi lintas batas negara dengan pertimbangan untuk menghapus bottleneck dan mempermudah proses administrasi 

11.    Menguatkan kembali ASEM Transport Ministers’ Meeting (ASEM TMM) dengan cara merotasi negara yang berperan sebagai koordinator

12.    Akan mendiskusikan lebih jauh tentang isu-isu di atas, dalam International Seminar on Eurasia Connectivity yang diselenggarakan di Seoul pada 9-11 September 2015, sesuai hasil Summit Declaration of the 10th ASEM Summit (ASEM10) di Milan.

Menyetujui untuk menyelenggarakan pertemuan ASEM Transport Ministers` Meeting (ASEM TMM4) berikutnya di Asia pada 2017 (tempat akan dikonfirmasi di kemudian hari. 

Demikian siaran pers yang disampaikan Puskom Publik Kementerian Perhubungan kepada redaksi eMaritim.Com di Jakarta, Kamis pagi (30/4/2015).

(pulo lasman simanjuntak)