RI Belum Garap Potensi Ekonomi Laut -->

Iklan Semua Halaman

RI Belum Garap Potensi Ekonomi Laut

Pulo Lasman Simanjuntak
27 April 2015


Pelabuhan Speedboad Kotabaru, Ternate, Provinsi Maluku Utara, yang juga dukung poros maritim untuk wilayah Indonesia Bagian Timur (Foto : Lasman Simanjuntak/eMaritim.Com)

Jakarta,eMaritim.Com,- Potensi sumber daya ekonomi di perairan Samudera Hindia kini mulai dilirik oleh negara-negara seperti India, China dan Australia.Sayangnya pemerintah Indonesia belum menjadikan wilayah perairan tersebut sebagai bagian dari kebijakan kemaritiman dan kelautan nasional.

Mantan Penasehat Senior Menteri Kelautan dan Perikanan Hasyim Djalal mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia dalam kurun waktu 6O tahun terakhir hanya fokus menggarap mineral di daratan.

Padahal, kata Hasyim, Samudera Hindia menawarkan kekayaan alam yang luar biasa termasuk minyak dan gas.

"Prospek (Indonesia) ada di sana," katanya dalam diskusi dengan tema "Indonesia Pasca 6O tahun Konferensi Asia Afrika" di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, kemarin.

Mantan anggota Dewan Maritim Indonesia itu menjelaskan, saat ini negara-negara seperti India dan Australia sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai untuk memberdayakan potensi Samudera Hindia.Karena itu, dia mendorong pemerintah Indonesia untuk bekerjasama dengan negara-negara tersebut.

"Pemerintah kita seharusnya memiliki kebijakan untuk berbagi pengetahuan mengenai Samudera Hindia," ucapnya.

Hasjim pun menyesalkan Indonesia masih memiliki pengetahuan yang minim mengenai kelautan dan kemaritiman sehingga mengaibaikan potensi Samudera Hindia.Padahal Cina dan India saat ini saling berebut pengaruh atas laut seluas 73 juta kilometer persegi itu.(dbs/lasman simanjuntak)