Jakarta,eMaritim. Team Western Fleet Quick Respon (WFQR) Komando
Armada RI Kawasan Barat menangkap lima perompak di Pantai Sungai
Langkai, Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (7/4/2015).
Kawanan perompak ini spesilias ini beraksi di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
“Penangkapan ini berkat ada informasi tentang keberadaan kawanan penjahat ini,” ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar, Letkol Laut (KH) Ariris Miftachurrahman kepada Suara Karya di Jakarta.
Operasi penyergapan dipimpin Kapten Laut (P) Rudi pada dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, pasca mendapat informasi dari masyarakat. Tim reaksi cepat bergerak menggunakan sea raider menuju sasaran.
Kawanan perompak yang sedang berada lokasi penangkapan tidak menyadari keberadaan WFQR. Penangkapan tak dilakukan saat itu juga.
WFQR terus melakukan pengintaian sambil melakukan pemetaan terhadap jalur yang digunakan perompak jika melarikan diri. Sekitar pukul 07.30 WIB, akhirnya WFQR melakukan penyergapan.
Kelima perompak yang mencoba kabur berhasil ditangkap.
Kelima perompak bernama Lagani, Jefri, Suhardi, Joko dan Ego. WFQR juga mengamankan barang bukti boat pancung kayu warna coklat dengan mesin 40 PK. Boat ini diduga sering dipergunakan untuk merompak.
Barang bukti lainnya yang diduga hasil rompakan, yakni kapal jenis suplay yang sedang berlabuh di perairan Kabil Batam. Segala benda yang ada di kapal ini ikut diamankan, seperti accu, bor plat, gerinda besi, pompa bahan bakar, pipa tembaga, filter bahan bakar, dan tembaga kawat 10 kilogram.
Termasuk senjata tajam dan tumpul yang biasa digunakan para pelaku untuk menakuti korbannya, seperti golok, pisau, pemotong besi, pemukul segel, linggis, palu, tang, kunci pas, pisau cutter sebanyak 13 unit.
Selain itu ada senter dan tali tros sepanjang 20 meter yang biasanya digunakan untuk memanjat kapal calon korban. (pulo lasman simanjuntak)
sumber berita dan foto : www.suarakarya.id
Kawanan perompak ini spesilias ini beraksi di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
“Penangkapan ini berkat ada informasi tentang keberadaan kawanan penjahat ini,” ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar, Letkol Laut (KH) Ariris Miftachurrahman kepada Suara Karya di Jakarta.
Operasi penyergapan dipimpin Kapten Laut (P) Rudi pada dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, pasca mendapat informasi dari masyarakat. Tim reaksi cepat bergerak menggunakan sea raider menuju sasaran.
Kawanan perompak yang sedang berada lokasi penangkapan tidak menyadari keberadaan WFQR. Penangkapan tak dilakukan saat itu juga.
WFQR terus melakukan pengintaian sambil melakukan pemetaan terhadap jalur yang digunakan perompak jika melarikan diri. Sekitar pukul 07.30 WIB, akhirnya WFQR melakukan penyergapan.
Kelima perompak yang mencoba kabur berhasil ditangkap.
Kelima perompak bernama Lagani, Jefri, Suhardi, Joko dan Ego. WFQR juga mengamankan barang bukti boat pancung kayu warna coklat dengan mesin 40 PK. Boat ini diduga sering dipergunakan untuk merompak.
Barang bukti lainnya yang diduga hasil rompakan, yakni kapal jenis suplay yang sedang berlabuh di perairan Kabil Batam. Segala benda yang ada di kapal ini ikut diamankan, seperti accu, bor plat, gerinda besi, pompa bahan bakar, pipa tembaga, filter bahan bakar, dan tembaga kawat 10 kilogram.
Termasuk senjata tajam dan tumpul yang biasa digunakan para pelaku untuk menakuti korbannya, seperti golok, pisau, pemotong besi, pemukul segel, linggis, palu, tang, kunci pas, pisau cutter sebanyak 13 unit.
Selain itu ada senter dan tali tros sepanjang 20 meter yang biasanya digunakan untuk memanjat kapal calon korban. (pulo lasman simanjuntak)
sumber berita dan foto : www.suarakarya.id