Jakarta,eMaritim.Com,-Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit mengapresiasi rencana PT Pelindo II yang akan merevitalisasi Pelabuhan Cirebon dengan investasi hingga Rp 1,2 triliun.
Namun demikian, Ia menilai
eksistensi Pelabuhan Cirebon tidak
serta-merta bisa menggantikan peran Pelabuhan Cilamaya.
"Pertumbuhan industri itu kan sangat
tinggi di kawasan Cikarang dan Karawang. Tentunya, kita masih akan upayakan
agar lokasi pelabuhan tidak bergeser jauh dari wilayah demand industri. Kalau sampai Cirebon kan juga sudah terlampau jauh
dong," katanya, Sabtu (9/5/2015) seperti dikutip dari www.dephub.go.id, Senin sore (11/5/2015).
Menurut Bobby, pihaknya memang tengah
melakukan feasibility study (FS) atas
lokasi pengganti Cilamaya yang dipastikan akan bergeser ke arah timur dari
sebelumnya.
Terdapat empat sampai enam lokasi yang akan menjadi fokus studi
ulang, dengan biaya FS yang dianggarkan sekitar Rp 25 miliar.
"Kita targetkan akan lebih cepat
selesai, tidak sampai dua-tahun. Semoga 3-4 bulan ke depan tuntas, karena ini
kan juga sudah diinstruksikan oleh Wapres Jusuf Kalla", katanya.
Walaupun harus memulai studi baru,
Kementerian Perhubungan berjanji akan mengusahakan pembangunan pelabuhan mulai
pada tahun 2017 atau paling lama tahun 2018.
Bobby berharap, seluruh pihak melihat kebutuhan
pembangunan pelabuhan Cilamaya ini sebagai bagian dari pengembangan pelabuhan
Tanjung Priok, bukan pesaingnya. (pulo lasman simanjuntak)