Selama ini, kondisi APBS tidak standar. Kedalamannya 9 hingga 13 meter. Pada angka tersebut, kapal besar tidak bisa masuk ke Surabaya. Mereka transit di Singapura untuk bongkar muat. Selanjutnya, diangkut kapal kecil untuk masuk ke Surabaya.
Begitu juga sebaliknya, pengiriman barang ke luar negeri harus melewati Singapura. Barang tersebut diangkut ke negeri tersebut dan dipindahkan ke kapal besar untuk dikirim ke negara yang dituju.
Alasan kapal besar tidak masuk ke Surabaya karena kedalam laut tidak memadai. PT Pelindo mengantisipasi masalah itu dengan melakukan pengerukan di sektor APBS. Kini, kedalaman laut lebih dari 14 meter. Pada titik tersebut, kapal internasional berukuran besar bisa masuk ke Surabaya.
Masuknya kapal internasional itu sudah terlihat di TPK internasional Teluk Lamong. Kapal dari negara Panama itu sudah sedang berlabuh dan melakukan bongkar muat di kapal tersebut. Bisa jadi, proses tersebut baru kali pertama terjadi di wilayah Surabaya.
Presiden Joko Widodo menilai, sistem pelabuhan di Indonesia butuh penyempurnaan. Selama ini, masing-masing pelabuhan bekerja sendiri-sendiri. Mereka tidak terintegrasi dengan baik. Akibatnya, biaya logistik membengkak. "Padahal bisa ditekan selama sistem operasi dilaksanakan secara integral,"kata pria yang akrab disapa Jokowi di sela-sela peresmian TPK Teluk Lamong, Surabaya itu.(indopos.co/lasman simanjuntak)
sumber foto : antara
indopos.co.id –
Mulai kini, kapal internasional berukuran besar bisa masuk ke terminal
peti kemas (TPK) Teluk Lamong. Itu terjadi setelah Presiden Joko Widodo
meresmikan jalur pelayaran barat Surabaya (APBS) yang baru saja selesai
melewati masa perbaikan.
Selama ini, kondisi APBS tidak standar. Kedalamannya 9 hingga 13 meter. Pada angka tersebut, kapal besar tidak bisa masuk ke Surabaya. Mereka transit di Singapura untuk bongkar muat. Selanjutnya, diangkut kapal kecil untuk masuk ke Surabaya.
Begitu juga sebaliknya, pengiriman barang ke luar negeri harus melewati Singapura. Barang tersebut diangkut ke negeri tersebut dan dipindahkan ke kapal besar untuk dikirim ke negara yang dituju.
Alasan kapal besar tidak masuk ke Surabaya karena kedalam laut tidak memadai. PT Pelindo mengantisipasi masalah itu dengan melakukan pengerukan di sektor APBS. Kini, kedalaman laut lebih dari 14 meter. Pada titik tersebut, kapal internasional berukuran besar bisa masuk ke Surabaya.
Masuknya kapal internasional itu sudah terlihat di TPK internasional Teluk Lamong. Kapal dari negara Panama itu sudah sedang berlabuh dan melakukan bongkar muat di kapal tersebut. Bisa jadi, proses tersebut baru kali pertama terjadi di wilayah Surabaya.
Presiden Joko Widodo menilai, sistem pelabuhan di Indonesia butuh penyempurnaan. Selama ini, masing-masing pelabuhan bekerja sendiri-sendiri. Mereka tidak terintegrasi dengan baik. Akibatnya, biaya logistik membengkak. "Padahal bisa ditekan selama sistem operasi dilaksanakan secara integral,"kata pria yang akrab disapa Jokowi di sela-sela peresmian TPK Teluk Lamong, Surabaya itu.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/05/presiden-jokowi-minta-sistem-pelabuhan-terintegrasi.html#sthash.dzBe8Llr.dpuf
Selama ini, kondisi APBS tidak standar. Kedalamannya 9 hingga 13 meter. Pada angka tersebut, kapal besar tidak bisa masuk ke Surabaya. Mereka transit di Singapura untuk bongkar muat. Selanjutnya, diangkut kapal kecil untuk masuk ke Surabaya.
Begitu juga sebaliknya, pengiriman barang ke luar negeri harus melewati Singapura. Barang tersebut diangkut ke negeri tersebut dan dipindahkan ke kapal besar untuk dikirim ke negara yang dituju.
Alasan kapal besar tidak masuk ke Surabaya karena kedalam laut tidak memadai. PT Pelindo mengantisipasi masalah itu dengan melakukan pengerukan di sektor APBS. Kini, kedalaman laut lebih dari 14 meter. Pada titik tersebut, kapal internasional berukuran besar bisa masuk ke Surabaya.
Masuknya kapal internasional itu sudah terlihat di TPK internasional Teluk Lamong. Kapal dari negara Panama itu sudah sedang berlabuh dan melakukan bongkar muat di kapal tersebut. Bisa jadi, proses tersebut baru kali pertama terjadi di wilayah Surabaya.
Presiden Joko Widodo menilai, sistem pelabuhan di Indonesia butuh penyempurnaan. Selama ini, masing-masing pelabuhan bekerja sendiri-sendiri. Mereka tidak terintegrasi dengan baik. Akibatnya, biaya logistik membengkak. "Padahal bisa ditekan selama sistem operasi dilaksanakan secara integral,"kata pria yang akrab disapa Jokowi di sela-sela peresmian TPK Teluk Lamong, Surabaya itu.
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/05/presiden-jokowi-minta-sistem-pelabuhan-terintegrasi.html#sthash.dzBe8Llr.dpuf